Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) menyatakan siap memberikan dukungan dana terhadap upaya pemulihan Suriah.
Juru bicara IMF, Julie Kozack, pada hari Kamis (19/12) mengatakan bahwa langkah ini bisa diambil apabila situasi di lapangan sudah stabil.
Dalam jumpa pers rutin hariannya itu, Kozack juga mengatakan bahwa hingga saat ini IMF tidak pernah mengadakan kontak berarti dengan otoritas Suriah sejak konsultasi ekonomi tahun 2009.
"Masih terlalu dini untuk membuat penilaian ekonomi. Kami memantau situasi dengan saksama, dan kami siap mendukung upaya masyarakat internasional untuk membantu rekonstruksi serius sesuai kebutuhan dan ketika kondisi memungkinkan," kata Kozack, dikutip Reuters.
Kozack menyadari bahwa saat ini pemerintah baru Suriah masih dihadapkan dengan banyak kesulitan yang merupakan buah dari 13 tahun perang saudara.
"Rakyat Suriah telah menderita terlalu lama. Kami berharap negara ini sekarang dapat mulai mengatasi tantangan kemanusiaan, sosial dan ekonomi yang mendalam, dan memulai pemulihan ekonomi Suriah," pungkasnya.
Baca Juga: Puluhan Kuburan Massal Jadi Bukti Kekejaman Rezim Bashar al-Assad di Suriah
Pemerintahan Baru Suriah
Mantan Presiden Suriah, Bashar al-Assad, saat ini diketahui berada di Moskow bersama keluarganya. Pemerintah Rusia memberi suaka kepada Assad atas dasar kemanusiaan.
"Presiden Suriah Assad beserta anggota keluarganya telah tiba di Moskow. Rusia telah memberikan mereka suaka atas dasar kemanusiaan," ungkap Kremlin, dikutip kantor berita Rusia Interfax pada 10 Desember 2024.
Bashar al-Assad digulingkan dari posisinya pada 8 Desember 2024 oleh pemberontak Suriah.
Mohammed al-Bashir, tokoh yang sebelumnya tidak dikenal secara luas, mengumumkan dirinya sebagai Perdana Menteri Sementara Suriah dua hari berselang.
Baca Juga: Bashar al-Assad Sekeluarga Ada di Moskow, Terima Suaka Atas Dasar Kemanusiaan
Al-Bashir mendapat dukungan dari kelompok pemberontak yang berhasil menggulingkan Bashar al-Assad. Melalui pidato publik perdanya sejak ditunjuk menjadi pemimpin negara, Al-Bashir mengatakan bahwa ia akan memimpin pemerintahan sementara hingga 1 Maret.
Al-Bashir merupakan seorang insinyur listrik yang kemudian mempelajari syariah dan hukum. Dirinya dikenal melalui posisinya di pemerintahan wilayah Idlib, basis kelompok pemberontak selama bertahun-tahun.
Pasca penggulingan Assad, ibu kota Suriah mulai menunjukkan tanda-tanda normalisasi. Bank dan toko kembali beroperasi, pekerja konstruksi memperbaiki infrastruktur, dan petugas kebersihan membersihkan jalanan.
Jumlah orang bersenjata di jalan-jalan juga berkurang signifikan setelah komando pemberontak memerintahkan penarikan pasukan.
Tonton: Curhatan Assad Pasca Diusir dari Suriah, Berapa Nilai Kekayaan yang Dimilikinya?