Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - PARIS. Sektor manufaktur Prancis mencatat peningkatan produksi pertama kali dalam hampir tiga tahun pada bulan April 2025. Harapan akan peningkatan belanja militer juga dinilai bisa membantu menyeimbangkan dampak dari ketidakpastian terkait potensi tarif baru dari Amerika Serikat, menurut survei yang dirilis Jumat (2/5).
Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur Prancis dari HCOB yang disusun oleh S&P Global naik menjadi 48,7 di bulan April, dari 48,5 pada bulan Maret. Ini adalah angka tertinggi sejak Januari 2023.
Perlu diketahui, angka di bawah 50 berarti aktivitas manufaktur masih menyusut, sementara angka di atas 50 menunjukkan pertumbuhan. Meskipun masih di bawah 50, peningkatan ini menunjukkan perlambatan laju penurunan dan kemungkinan arah pemulihan. Angka final April ini juga lebih baik dibandingkan estimasi awal sebesar 48,2.
Baca Juga: Meski Naik, Indeks PMI Jerman Masih Berkutat di Jalur Kontraksi
Negara-negara Eropa, termasuk Prancis, saat ini sedang berupaya meningkatkan belanja pertahanan. Menurut S&P Global, hal ini bisa menjadi peluang bagi perusahaan manufaktur untuk mendapatkan pesanan lebih banyak.
"Pesanan dari dalam negeri maupun luar negeri masih turun, tapi penurunannya jauh lebih lambat. Ini bisa menjadi tanda bahwa kondisi bisnis di sektor manufaktur mulai membaik," kata Jonas Feldhusen, Ekonom dari Hamburg Commercial Bank dikutip Reuters.
Meski ada kekhawatiran bahwa tarif dari AS akan berdampak buruk bagi industri Prancis, Feldhusen menambahkan, suku bunga yang lebih rendah dari Bank Sentral Eropa (ECB), serta upaya nyata Uni Eropa untuk mengurangi birokrasi dan meningkatkan belanja pertahanan secara besar-besaran, bisa membantu mendorong pertumbuhan sektor manufaktur.