kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.514.000   11.000   0,73%
  • USD/IDR 15.511   28,00   0,18%
  • IDX 7.760   25,02   0,32%
  • KOMPAS100 1.205   3,50   0,29%
  • LQ45 961   2,42   0,25%
  • ISSI 234   1,13   0,48%
  • IDX30 494   1,12   0,23%
  • IDXHIDIV20 593   1,74   0,29%
  • IDX80 137   0,38   0,27%
  • IDXV30 142   -0,50   -0,35%
  • IDXQ30 164   0,08   0,05%

India Berambisi Menjadi Pusat Hidrogen Hijau Global


Sabtu, 19 Oktober 2024 / 08:41 WIB
India Berambisi Menjadi Pusat Hidrogen Hijau Global
ILUSTRASI. India's Prime Minister Narendra Modi speaks during an election campaign rally in Meerut, India, March 31, 2024. REUTERS/Anushree Fadnavis


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - Sebagai salah satu negara dengan konsumsi energi terbesar di dunia, India kini sedang memperkuat fokus pada energi terbarukan. India berupaya mengembangkan produksi hidrogen hijau. 

Langkah ini merupakan bagian dari komitmen India untuk mencapai target karbon netral pada tahun 2070, sekaligus mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Hidrogen hijau, yang dihasilkan melalui elektrolisis air dengan sumber energi terbarukan, seperti tenaga surya dan angin, dianggap sebagai solusi potensial untuk mengatasi emisi karbon. Selain itu, India berambisi menjadikan hidrogen hijau sebagai bagian dari revolusi energi global, sekaligus membuka peluang ekspor baru.

Untuk mendorong produksi hidrogen hijau dan sekaligus untuk menjadikan negaranya sebagai pusat utama bahan bakar yang lebih bersih, pemerintah India berencana memangkas tarif impor mesin yang dibutuhkan untuk memproduksi hidrogen hijau. 

Baca Juga: Inflasi India Terkerek Kenaikan Harga Bahan Pangan

Menurut sumber Bloomberg, Perdana Menteri India Narendra Modi kini sedang membahas rencana untuk membebaskan berberapa peralatan dari pungutan impor, serta mengurangi pajak barang dan jasa atas bahan bakar, yang kini ditetapkan sebesar 12%. 

Perubahan kebijakan tersebut akan mencakup hidrogen hijau dan amonia. Akan tetapi, kebijakan ini hanya akan berlaku untuk produksi bahan bakar yang kemudian diekspor. 
India menargetkan memproduksi hidrogen hijau menjadi 5 juta ton pada tahun 2030. Target ini dibuat seiring strategi India menjadi pemasok utama bahan bakar ke pasar global serta melakukan dekarbonisasi terhadap industri berat, termasuk penyulingan minyak dan pabrik baja.

Adapun investasi yang sudah disepakati untuk memproduksi hidrogen hijau sudah mencapai sekitar US$ 187 miliar. Dengan investasi besar di sektor hidrogen hijau, India berpotensi menjadi eksportir utama hidrogen hijau dan turunannya ke negara-negara yang beralih ke energi bersih.

Sementara sebagian besar perjanjian ekspor hidrogen hijau yang dicapai India sejauh ini adalah untuk dikirimkan ke Eropa dan Jepang.

Baca Juga: Investor India Masuk KEK Kesehatan Batam

Industri hidrogen hijau tersebut telah mendapat dukungan dari para miliarder, termasuk Gautam Adani dan Mukesh Ambani. Kedua orang kaya India itu telah mengumumkan rencana untuk memasuki sektor tersebut.

Namun, industri ini masih menghadapi tantangan besar, terutama dalam hal meningkatkan teknologi, menurunkan biaya, dan membangun permintaan.

Dalam upaya lebih lanjut untuk memacu pembangunan, Kementerian Keuangan India juga mempertimbangkan untuk memasukkan hidrogen hijau ke dalam sektor infrastruktur yang dapat mengakses pendanaan dengan persyaratan yang lebih mudah. a
 

Selanjutnya: Bapanas Usul Rp 800 Miliar Bantuan Stunting di 2025

Menarik Dibaca: Promo Marugame Udon Terbaru, Pesan 2 Udon Favorit Anda Rp 99.000 sampai 27 Oktober




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×