kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.931.000   26.000   1,36%
  • USD/IDR 16.465   -15,00   -0,09%
  • IDX 6.898   66,24   0,97%
  • KOMPAS100 1.001   10,19   1,03%
  • LQ45 775   7,44   0,97%
  • ISSI 220   2,72   1,25%
  • IDX30 401   2,31   0,58%
  • IDXHIDIV20 474   1,13   0,24%
  • IDX80 113   1,15   1,03%
  • IDXV30 115   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   0,58   0,44%

India Gebrak Pasar Otomotif! 123 Juta Kendaraan Listrik Mengaspal pada 2032


Selasa, 06 Mei 2025 / 17:38 WIB
India Gebrak Pasar Otomotif! 123 Juta Kendaraan Listrik Mengaspal pada 2032
ILUSTRASI. Jumlah kendaraan listrik (EV) yang akan beroperasi di India diproyeksikan mencapai 123 juta unit pada tahun 2032 dalam skenario terbaik.. REUTERS/Francis Mascarenhas


Sumber: Economic Times | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. India kini tengah menapaki jalur transformasi besar dalam sistem transportasi nasionalnya.

Menurut laporan terbaru berjudul India Electric Vehicle Charging Infrastructure Market Overview yang dirilis oleh India Energy Storage Alliance (IESA) dan Customised Energy Solutions (CES), jumlah kendaraan listrik (EV) yang akan beroperasi di India diproyeksikan mencapai 123 juta unit pada tahun 2032 dalam skenario terbaik.

Proyeksi ini menjadi representasi dari tekad pemerintah India dalam mempercepat transisi energi bersih sekaligus mendukung pencapaian target nol emisi karbon bersih pada 2070.

FAME-II dan Strategi Kebijakan Nasional yang Mendukung Adopsi EV

Pertumbuhan kendaraan listrik ini didorong oleh keberhasilan berbagai kebijakan pemerintah, termasuk skema FAME-II (Faster Adoption and Manufacturing of Hybrid and Electric Vehicles), yang menyediakan insentif permintaan bagi kendaraan listrik roda dua, roda tiga, dan roda empat, serta dukungan modal untuk pembangunan infrastruktur pengisian daya publik.

Baca Juga: Berbeda dengan China, Hubungan India dan AS Semakin Mesra di Tengah Ketegangan Global

Kebijakan ini selaras dengan National EV Targets (NEV) yang mengacu pada inisiatif global EV30@30, yang menargetkan tingkat penetrasi kendaraan listrik nasional sebesar 80 persen untuk kendaraan roda dua dan tiga, 30 persen untuk kendaraan roda empat pribadi, 70 persen untuk mobil komersial, dan 40 persen untuk bus listrik pada tahun 2030.

NEV ini juga mencerminkan visi NITI Aayog untuk elektrifikasi transportasi secara menyeluruh.

Pangsa Pasar EV di Tahun 2024: Roda Dua dan Tiga Mendominasi

Pada tahun 2024, lebih dari 93 persen kendaraan listrik yang beroperasi di jalan-jalan India berasal dari segmen kendaraan roda dua dan tiga. Sementara itu, kendaraan roda empat pribadi (E4W) hanya mencakup sekitar enam persen, dan segmen bus serta truk listrik berada di bawah satu persen.

Meskipun masih tergolong kecil, segmen E4W telah muncul sebagai penggerak utama dalam pembentukan ekosistem pengisian daya rumahan dan pribadi yang terus berkembang di berbagai kota besar dan wilayah perkotaan.

Skenario Pertumbuhan EV Hingga 2032: Dari Terburuk hingga NEV

Laporan ini juga menampilkan tiga skenario pertumbuhan kendaraan listrik hingga tahun 2032. Dalam skenario terburuk, India diperkirakan akan memiliki sekitar 49 juta kendaraan listrik di jalan. Dalam skenario business-as-usual (BAU), jumlah tersebut meningkat menjadi 60 juta unit.

Baca Juga: India Borong 26 Jet Tempur Rafale dari Prancis Senilai US$7,4 Miliar

Namun dalam skenario NEV yang paling ambisius, angka tersebut melonjak signifikan hingga mencapai 123 juta kendaraan listrik. Pada tahun yang sama, jumlah kendaraan roda empat pribadi diprediksi akan mencapai 4,3 juta unit dalam skenario terburuk, 5,8 juta dalam skenario BAU, dan 10 juta unit dalam skenario NEV.

Sementara itu, segmen bus dan truk listrik diperkirakan akan berkembang menjadi 450.000 unit dalam skenario terburuk, 750.000 unit dalam skenario BAU, dan 1,1 juta unit dalam skenario NEV.

Ekspansi Infrastruktur Pengisian: Tantangan dan Kebutuhan Energi

Infrastruktur pengisian daya juga menjadi sorotan utama dalam laporan ini. Pada tahun 2024, India telah memiliki sekitar 320.000 pengisi daya pribadi tipe AC (Type-2), yang sebagian besar terdiri dari unit berdaya 3,3 kW sebanyak 70 persen, diikuti oleh unit 7,4 kW sebanyak 28 persen, dan sisanya terdiri dari unit berkapasitas tinggi antara 11 hingga 22 kW.

Selain itu, terdapat sekitar 76.000 titik pengisian daya publik dan captive dengan kapasitas terpasang gabungan mencapai 1,3 gigawatt (GW).

Untuk mendukung pertumbuhan kendaraan listrik yang diproyeksikan pada 2032, laporan tersebut memperkirakan bahwa jumlah titik pengisian daya publik dan captive harus meningkat secara drastis antara 12 hingga 28 kali lipat, menjadi sekitar 900.000 hingga 2,1 juta titik pengisian.

Sejalan dengan itu, kapasitas terpasang sistem pengisian daya juga perlu meningkat lebih dari 17 kali lipat, dari 1,3 GW pada tahun 2024 menjadi sekitar 23 GW pada tahun 2032, tergantung pada tingkat adopsi kendaraan listrik dan pemanfaatan infrastruktur.

Baca Juga: Terdesak Perang Dagang, Apple Pindahkan Produksi iPhone untuk Pasar AS ke India

Peran Strategis Segmen E4W, Bus, dan Truk Listrik

Segmen kendaraan roda empat pribadi (E4W) memainkan peran penting dalam perluasan jaringan pengisian daya rumahan. Seiring meningkatnya jumlah kepemilikan kendaraan listrik pribadi, permintaan akan infrastruktur pengisian yang handal di area residensial juga meningkat.

Di sisi lain, segmen bus dan truk listrik berkontribusi signifikan terhadap kebutuhan pengisian daya cepat berdaya tinggi (DC fast charging), khususnya pada jaringan jalan utama dan terminal logistik.

India sebagai Pemimpin Global dalam Mobilitas Listrik

Perubahan besar ini bukan hanya menandai langkah signifikan dalam strategi keberlanjutan nasional, tetapi juga membawa potensi transformasi ekonomi yang besar. Transisi ini diprediksi akan menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan permintaan baterai dan komponen elektronik, serta mendorong investasi besar-besaran di sektor energi dan infrastruktur digital.

Dengan strategi investasi yang tepat, inovasi teknologi yang berkelanjutan, dan dukungan kebijakan publik yang konsisten, India berpotensi menjadi salah satu negara terdepan dalam revolusi mobilitas listrik dunia

Selanjutnya: Panin Sekuritas Pangkas Target Harga Saham Siloam International Hospitals (SILO)

Menarik Dibaca: AFPI Dorong Edukasi Literasi dan Inklusi Keuangan



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×