Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan India, Nirmala Sitharaman, pada Rabu (3/9) mengumumkan pemangkasan pajak atas ratusan barang konsumsi, mulai dari sabun hingga mobil kecil.
Langkah ini diambil untuk mendorong permintaan domestik di tengah tekanan ekonomi akibat tarif tinggi yang diberlakukan Amerika Serikat.
Sitharaman menjelaskan bahwa panel Goods and Services Tax (GST) telah menyetujui penyederhanaan struktur pajak, dari empat lapisan tarif menjadi hanya dua, yakni 5% dan 18%.
Barang Konsumsi Jadi Lebih Murah
Dalam kebijakan baru tersebut, sejumlah barang kebutuhan sehari-hari seperti pasta gigi, sabun, dan sampo akan dikenakan pajak 5%, turun dari sebelumnya 18%. Sementara itu, produk elektronik dan otomotif seperti mobil kecil, pendingin udara (AC), dan televisi akan dipangkas dari 28% menjadi 18%.
Baca Juga: Indeks Saham India Melemah, Sektor Keuangan Tekan Pasar
Selain itu, pemerintah juga menghapus pajak GST untuk seluruh polis asuransi jiwa individu dan asuransi kesehatan, sehingga diharapkan dapat meringankan beban masyarakat.
Dampak Fiskal dan Pertumbuhan Ekonomi
Pemotongan pajak ini diperkirakan akan menyebabkan pemerintah pusat dan negara bagian kehilangan pendapatan sebesar 480 miliar rupee (sekitar $5,49 miliar). Kebijakan ini akan berlaku mulai 22 September, bertepatan dengan hari pertama perayaan Navratri, salah satu festival besar di India.
Meski ada potensi kehilangan pendapatan, sejumlah ekonom optimistis langkah ini justru memberi dampak positif. Soumya Kanti Ghosh, Kepala Ekonom State Bank of India (SBI), mengatakan bahwa lonjakan konsumsi akibat rasionalisasi GST akan mampu menutupi potensi kerugian tersebut. Bahkan, dampaknya terhadap defisit fiskal diperkirakan nyaris tidak signifikan, atau bahkan bisa berbalik positif.
Pajak Tetap Tinggi untuk Barang Mewah dan Produk “Sin”
Di sisi lain, panel GST juga menetapkan tarif pajak sebesar 40% untuk produk super mewah dan barang yang dikategorikan sebagai “sin goods”, seperti rokok, mobil dengan kapasitas mesin di atas 1.500 cc, serta minuman berkarbonasi.
Baca Juga: Impor CPO India Tembus Level Tertinggi dalam 13 Bulan
Kebijakan pemangkasan pajak ini diperkirakan akan mendongkrak penjualan perusahaan fast-moving consumer goods (FMCG) seperti Hindustan Unilever dan Godrej Industries. Di sektor elektronik, produsen global seperti Samsung Electronics, LG Electronics, dan Sony juga akan mendapat keuntungan.
Sementara di sektor otomotif, produsen besar seperti Maruti, Toyota Motor, dan Suzuki Motor diproyeksikan sebagai pihak yang paling diuntungkan dari tarif pajak yang lebih rendah.
Bagian dari Visi Swadeshi Modi
Keputusan pemangkasan pajak ini muncul setelah Perdana Menteri Narendra Modi bulan lalu menyerukan peningkatan kemandirian ekonomi (swadeshi) dan berjanji menurunkan GST sebelum Oktober sebagai respons terhadap tarif AS yang mencapai 50%.
Menanggapi pengumuman Sitharaman, Modi menyatakan, “Reformasi yang luas ini akan meningkatkan kualitas hidup warga negara kami dan memastikan kemudahan berbisnis bagi semua pihak, terutama pedagang kecil dan usaha mikro.”