kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

India ratakan grafik corona, seperlima distrik tidak mencatat kasus baru


Kamis, 28 Januari 2021 / 20:06 WIB
India ratakan grafik corona, seperlima distrik tidak mencatat kasus baru


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. India menyatakan, telah berhasil menahan peningkatan infeksi virus corona baru, dengan seperlima distrik tidak mencatat kasus baru selama seminggu terakhir.

Negara berpenduduk 1,35 miliar memiliki jumlah kasus virus corona tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat, meskipun tingkat penularan telah turun secara signifikan sejak puncak pertengahan September tahun lalu. 

Beberapa penelitian menunjukkan, sejumlah kantong India telah memperoleh kekebalan kawanan melalui infeksi alami.

“India berhasil mengatasi pandemi,” kata Menteri Kesehatan Harsh Vardhan, Kamis (27/1), seperti dikutip Reuters. Ia menyebutkan, kurang dari 12.000 kasus virus corona dalam 24 jam terakhir.

Baca Juga: Dalam fase mengerikan pandemi corona, Portugal minta bantuan luar negeri

Vardhan mengatakan, sebanyak 146 dari 718 distrik di India tidak memiliki kasus baru virus corona selama seminggu terakhir, bahkan 18 distrik dalam dua pekan belakangan.

“India telah meratakan grafik Covid-19,” tegas Vardhan.

Mencabut sejumlah pembatasan

Dengan penurunan infeksi, mulai 1 Februari nanti, Pemerintah India akan mencabut pembatasan penggunaan kolam renang umum, mengizinkan bioskop dan teater untuk menampung lebih dari 50% kapasitas, serta membolehkan semua jenis ruang pameran beroperasi.

Negara terpadat kedua di dunia itu memulai program vaksinasi Covid-19 pada 16 Januari lalu, dengan target menjangkau 300 juta orang pada Juli-Agustus mendatang. Sejauh ini, vaksinasi sudah mencakup 2,4 juta orang.

Baca Juga: Tim WHO yang menyelidiki asal-usul virus corona di Wuhan akan meninggalkan karantina

India hingga Kamis (28/1) melaporkan 10,7 juta kasus dan 153.847 kematian, salah satu tingkat kematian terendah di dunia akibat Covid-19. Sebagian dikaitkan dengan populasi yang lebih muda.

Hanya, Thyrocare Technologies Ltd, satu dari tiga rantai diagnostik teratas India, mengatakan kepada Reuters, tes antibodi pada lebih dari 700.000 orang menunjukkan, 55% populasi negara itu mungkin telah terinfeksi.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), di India setidaknya 60% hingga 70% populasi perlu memiliki kekebalan untuk memutus rantai penularan virus corona.

Seorang pejabat tinggi vaksin India mengatakan kepada Reuters, dia tidak berpikir India akan mencapai level itu. Tetapi, bahkan persentase yang lebih kecil bisa membantu memperlambat penyebaran virus.

“Sebagian besar kabupaten dan kota berpenduduk padat kami telah mengalami pandemi sekarang, dan mungkin memiliki apa yang Anda sebut kekebalan kawanan, sampai batas tertentu,” kata Vinod Kumar Paul, yang mengepalai Komite Strategi Vaksin India.

Selanjutnya: Terbaik mengatasi pandemi virus corona: Selandia Baru nomor 1, Indonesia peringkat 85




TERBARU

[X]
×