Sumber: Visual Capitalist | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Meskipun bauran energi domestik beralih ke gas alam dan energi terbarukan, batubara tetap menjadi ekspor utama AS.
Pada tahun 2024, Amerika mengekspor hampir 100 juta ton batubara ke berbagai negara di seluruh dunia, dengan konsentrasi pembeli di Asia.
Visualisasi ini menguraikan tujuan utama ekspor batubara AS tahun lalu. Data untuk grafik ini berasal dari Badan Informasi Energi AS (EIA).
Grafik ini menunjukkan volume ekspor batubara tahun 2024 berdasarkan tujuan, diukur dalam jutaan ton.
Asia menjadi Pusat Permintaan
India memimpin dengan 23,4% dari seluruh ekspor batubara AS, diikuti oleh Tiongkok (11,5%) dan Jepang (8,4%).
Secara keseluruhan, ketiga negara Asia ini menyumbang hampir 43% dari seluruh ekspor batubara Amerika.
Baca Juga: Perkuat Logistik Batubara, Hasnur Internasional Shipping (HAIS) Tambah Kapal Baru
Mengutip Visual Capitalist, berikut daftar negara yang merupakan pembeli batubara AS terbesar 2024:
1. India 22,9 juta ton
2. Tiongkok 11,3 juta ton
3. Jepang 8,2 juta ton
4. Brasil 7,6 juta ton
5. Belanda 7,2 juta ton
6. Maroko 5,4 juta ton
7. Korea Selatan 4,3 juta ton
8. Mesir 4,2 juta ton
9. Kanada 3,8 juta ton
10. Turki 2,5 juta ton
11. Indonesia 2,1 juta ton
12. Jerman 1,9 juta ton
13. Italia 1,7 juta ton
14. Polandia 1,5 juta ton
15. Republik Dominika 1,3 juta ton
AS mengekspor 97,6 juta ton batu bara pada tahun 2024, mewakili 25% dari produksi batu bara domestiknya.
Pelanggan utama semuanya berasal dari Asia: India (23%), Tiongkok (12%), dan Jepang (8%).
Batu bara tetap menjadi ekspor utama AS, meskipun bauran energi domestik beralih ke gas alam dan energi terbarukan.
Baca Juga: HBA dan HMA Periode Kedua September 2025: Harga Batubara Turun, Mineral Naik
Pada tahun 2024, Amerika mengekspor hampir 100 juta ton batu bara ke berbagai negara di seluruh dunia, dengan konsentrasi pembeli di Asia.
Peran Eropa yang Menurun
Meskipun beberapa negara Eropa masih mengimpor batu bara Amerika, pangsa pasar mereka secara keseluruhan telah menurun.
Belanda tetap menjadi pembeli utama (7,4%), tetapi negara-negara lain seperti Jerman, Italia, dan Polandia menyumbang volume yang lebih kecil.
Dorongan Uni Eropa untuk menghentikan penggunaan batu bara dan memenuhi target iklim telah secara drastis mengurangi permintaan di kawasan tersebut.
Terutama, banyak pembeli Eropa kini mengimpor batu bara AS terutama untuk keperluan metalurgi (pembuatan baja) alih-alih pembangkit listrik.
Tonton: Rusia Bakal Bantu China Salip Amerika Serikat dalam Hal Tenaga Nuklir
Pasar Berkembang dan Pasar Niche
Selain Asia dan Eropa, sejumlah negara di Amerika Latin, Afrika, dan Timur Tengah mengimpor batu bara AS dalam jumlah yang lebih kecil pada tahun 2024. Brasil (7,8%) dan Maroko (5,6%) merupakan pembeli non-Asia yang terkemuka.