kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Trump Tandatangani Perintah Eksekutif untuk Tingkatkan Produksi Batubara AS


Rabu, 09 April 2025 / 06:01 WIB
Trump Tandatangani Perintah Eksekutif untuk Tingkatkan Produksi Batubara AS
ILUSTRASI. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani perintah eksekutif pada hari Selasa (8/4) yang bertujuan untuk meningkatkan produksi batubara


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani perintah eksekutif pada hari Selasa (8/4) yang bertujuan untuk meningkatkan produksi batubara dalam tindakan terbarunya yang bertentangan dengan upaya global untuk mengekang emisi karbon.

Pembangkit listrik berbahan bakar batubara menghasilkan kurang dari 20% listrik AS, turun dari 50% pada tahun 2000, menurut Badan Informasi Energi. Ini terjadi karena fracking dan teknik pengeboran lainnya telah meningkatkan produksi gas alam. Pertumbuhan tenaga surya dan angin juga telah memangkas penggunaan batubara.

"Kami menghidupkan kembali industri yang ditinggalkan," kata Trump di Gedung Putih, berdiri di depan sekitar tiga lusin penambang batubara, yang sebagian besar laki-laki, mengenakan helm pengaman.

"Kami akan mengembalikan para penambang untuk bekerja," kata Trump tentang tenaga kerja yang telah turun menjadi sekitar 40.000 dari 70.000 di 10 tahun yang lalu.

Baca Juga: Trump Ancam Tambah Tarif 50% Lagi Atas China, Jika Tiongkok Tak Cabut Tarif Balasan

Trump, seorang Republikan, berkampanye dengan janji untuk meningkatkan produksi energi AS dan telah berupaya untuk mencabut peraturan energi dan lingkungan sejak menjabat pada 20 Januari. 

Permintaan listrik AS meningkat untuk pertama kalinya dalam 2 dekade karena pertumbuhan pusat data yang haus daya untuk kecerdasan buatan, kendaraan listrik, dan mata uang kripto.

Perintah tersebut mencakup upaya untuk menyelamatkan pembangkit listrik tenaga batubara yang kemungkinan akan ditutup, termasuk membebaskan kewenangan dalam Undang-Undang Produksi Pertahanan 1950 untuk meningkatkan produksi batubara.

Perintah tersebut juga mengarahkan Menteri Energi Chris Wright untuk menentukan apakah batubara yang digunakan dalam produksi baja merupakan "mineral kritis." 

Mengizinkan klasifikasi tersebut, yang biasanya diperuntukkan bagi mineral yang dibutuhkan untuk sistem pertahanan berteknologi tinggi, untuk batubara metalurgi dapat menjadi dasar penggunaan kewenangan darurat untuk meningkatkan produksi.

Setelah Trump menandatangani perintah tersebut, departemen Wright menyediakan pembiayaan sebesar US$ 200 miliar untuk kantor program pinjamannya termasuk untuk teknologi batubara baru. Di bawah presiden sebelumnya, pinjaman tersebut jarang digunakan untuk penangkapan karbon di pembangkit listrik tenaga batubara.

Perintah tersebut mengarahkan Menteri Dalam Negeri Doug Burgum untuk mengakui berakhirnya moratorium yang menghentikan penyewaan batu barabaru, yang memungkinkan perusahaan swasta membeli hak untuk mengekstraksi batubara, di tanah federal, dan memprioritaskan penyewaan.

Baca Juga: Gara-gara Daging Sapi dan Babi, Australia Tetap Kena Tarif Impor 10%,

Saham produsen batubara AS Peabody dan Core Natural Resources masing-masing melonjak sekitar 9% setelah berita tersebut. 

Namun, masih belum pasti berapa permintaan untuk produksi batubara AS yang lebih besar, dengan ratusan pembangkit listrik tenaga batubara domestik yang tutup dekade ini karena bahan bakar yang lebih murah dan kekhawatiran tentang regulasi di masa mendatang bahkan jika pemerintahan Trump membongkar regulasi yang berlaku saat ini.

Saat dibakar, batubara melepaskan lebih banyak gas rumah kaca utama karbon dioksida daripada bahan bakar fosil lainnya. Batubara juga mengeluarkan polutan yang terkait dengan penyakit paru-paru dan jantung. Sebagian besar penggunaannya telah menurun karena regulasi dari Demokrat, termasuk mantan Presiden Joe Biden.

TERJEBAK DI MASA LALU

Pembangkit listrik tenaga batubara AS yang ada hanya menyediakan listrik ke jaringan sekitar 40% dari waktu. Para pendukung mengatakan jumlah itu dapat ditingkatkan melalui deregulasi dan tindakan lainnya. 

Dalam pemerintahan pertamanya, Trump mencoba menopang batubara dengan meminta sekretaris energinya saat itu mengarahkan regulator energi federal untuk mensubsidi pembangkit listrik tenaga batubara atas kontribusi mereka dalam membuat jaringan listrik lebih andal dan tangguh. Para regulator menolak rencana tersebut pada tahun 2018.

Baca Juga: Pengusaha Batubara Waspadai Dampak Kebijakan Tarif Trump ke Pasar Ekspor

Para pendukung batubara berharap dengan pendekatan baru tersebut. Perintah Trump akan "jelas memprioritaskan cara menjaga agar listrik tetap menyala secara bertanggung jawab, mengakui nilai strategis yang sangat besar dari batubara hasil tambang Amerika, dan memanfaatkan peluang ekonomi yang berasal dari kelimpahan energi Amerika," kata Rich Nolan, presiden dan CEO National Mining Association.

Kelompok lingkungan mengecam rencana batubara Trump. "Pembangkit listrik batu bara sudah tua dan kotor, tidak kompetitif, dan tidak dapat diandalkan," kata Kit Kennedy, direktur pelaksana untuk Tenaga Listrik di Natural Resources Defense Council.

"Pemerintahan Trump terjebak di masa lalu, mencoba membuat pelanggan utilitas membayar lebih untuk energi kemarin. Sebaliknya, seharusnya mereka melakukan semua yang dapat dilakukan untuk membangun jaringan listrik masa depan."



TERBARU

[X]
×