kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,64   6,79   0.75%
  • EMAS1.395.000 0,87%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

Indonesia masuk 5 Besar Negara Pengguna Pembangkit Batubara di Dunia


Kamis, 04 Juli 2024 / 15:41 WIB
Indonesia masuk 5 Besar Negara Pengguna Pembangkit Batubara di Dunia
ILUSTRASI. Pekerja mengoperasikan alat berat saat bongkar muat batubara ke dalam truk yang didatangkan dari Samarinda di Pelabuhan PLTU Tidore Kepulauan, Maluku Utara, Kamis (4/1/2023). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat alokasi penggunaan batubara dalam negeri pembangkit dan industri dalam lima tahun ke depan akan naik 165 juta ton menjadi 208,5 juta ton di tahun 2025 yang didominasi oleh pembangkit listrik. ANTARA/Andri Saputra/foc.


Sumber: Reuters | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Lembaga Pemikir Energi Ember Climate mengemukakan temuan terbarunya bahwa Indonesia menjadi negara pengguna pembangkit listrik batubara terbesar kelima di dunia. Pertumbuhannya rata-rata mencapai 7,1% selama 8 tahun terakhir.

Batubara menyumbang 61,92% dari seluruh pembangkit listrik di nusantara pada tahun 2023. Jumlahnya meningkat dari kontribusi tahun 2022 yang mencapai 59,07%. Ini merupakan lonjakan ketergantungan tertinggi terhadap bahan bakar fosil sejak tahun 2016.

Bahkan posisi Indonesia melampaui Korea Selatan untuk pertama kalinya. Kemudian mengungguli Australia pada 2018,  Jerman pada tahun 2019, Rusia pada tahun 2020, dan Afrika Selatan pada tahun 2022.

Selain Indonesia, temuan terbaru Ember juga menunjukkan bahwa Filipina melewati Indonesia masuk dalam sepuluh besar negara dengan perekonomian paling bergantung pada pembangkit listrik tenaga batu bara. Data menunjukkan bahwa pangsa batubara dalam pembangkit listrik meningkat selama lima belas tahun berturut-turut pada tahun 2023.

Baca Juga: Target Bauran Energi Terbarukan Lebih dari 30% Dinilai Sulit Tercapai, Ini Alasannya

Padahal saat ini Filipina tengah berusaha melipatgandakan penambahan tenaga surya dan tiga kali lipat kapasitas pembangkit listrik tenaga angin pada tahun 2030 dan bertaruh pada pembangunan pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai secara cepat. Namun tampaknya target untuk mengurangi ketergantungan terhadap batubara tidak berhasil dilakukan.

Yang sedikit mengejutkan, meskipun sampai sekarang China masih menjadi negara penghasil tenaga batubara terbesar, tetapi Negeri Paman Sam itu tidak masuk dalam peringkat 10 besar pengguna batubara di tahun 2023. Hal ini terjadi berkat percepatan energi terbarukan yang membantu mengurangi penggunaan batu bara dalam pembangkitan listrik mereka.

“Baik Indonesia dan Filipina tertinggal dibandingkan negara-negara lain di kawasan ASEAN dalam penerapan pembangkit listrik tenaga angin dan surya,” kata Ember dalam pernyataannya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (3/7). 

Selanjutnya: KPU Pastikan Pilkada Serentak Tetap Berjalan Sesuai Jadwal

Menarik Dibaca: Apakah Madu Bisa Kedaluwarsa? Ini Ciri Madu Berkualitas & Cara Menjaganya




TERBARU

[X]
×