Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Industri pariwisata di kawasan Asean semakin menggeliat setelah pelonggaran pembatasan perjalanan yang dilakukan negara-negara di kawasan ini seiring dengan terkendalinya kasus Covid-19.
Lonjakan turis terjadi cukup tinggi tahun ini dipicu balas dendam para wisatawan yang selama sekitar dua tahun terkungkung tidak bisa traveling akibat Covid-19.
Thailand salah satu yang sudah mulai menunjukkan kebangkitan tersebut. Hingga Oktober 2022, Negara Gajah Putih ini telah mencatat jumlah turis sebanyak 7,56 juta.
Dengan capaian itu, Thailand memperkirakan jumlah wisatawan tahun ini akan melampaui target yang ditetapkan pemerintah sebelumnya yakni 10 juta pengunjung.
Bulan November dan Desember diprediksi jumlah wisatawan akan bertambah sekitar 3 jutaan lagi. Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah Thailand Anucha Burapachaisri seperti dilansir dalam laporan Bloomberg, Minggu (6/11).
Baca Juga: Vietnam Terus Berupaya Mengendalikan Inflasi, Memastikan Stabilitas Makro
Turis asal India dan Malaysia memimpin kebangkitan pariwisata Thailand. Sementara wisatawan China yang selalu mendominasi kunjungan wisata di negara itu sebelum pandemi masih belum bergerak karena masih menerapkan pembatasan ketat lewat kebijakan Zero Covid-19.
Anucha menyebutkan bahwa pemesanan penerbangan dari India dan Malaysia ke Thailand cukup tinggi ditandai dengan tingkat keterisian pesawat atau load factor masing-masing mencapai 85% dan 68% untuk bulan November dan Desember.
Wisatawan asal Malaysia yang datang ke Thailand sepanjang tahun ini sudah mencapai lebih dari 1 juta. Sementara turis India mencapai hampir 600.000 dalam sembilan bulan pertama tahun ini, jauh lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu yang masih di bawah 1.000 orang.
Negara dengan ekonomi kedua terbesar di Asean tersebut mengandalkan kebangkitan pariwisata untuk mengimbangi tekanan akibat kenaikan harga energi global dan gejolak pasar keuangan yang telah mendorong nilai tukar baht anjlok ke level terendah dalam 16 tahun dan inflasi melonjak ke level tertinggi dalam 14 tahun terakhir pada awal 2022.
Baca Juga: UOB Telah Rampungkan Akuisisi Aset Citigroup di Malaysia dan Thailand
Thailand telah menghapus semua pembatasan-pembatasan perjalanan sejak Juli ketika kasus Covid-19 turun di negara itu dan sebagian besar bisnis kembali beroperasi normal. Kebijakan itu membantu menarik wisatawan yang sebagian besar absen selama dua tahun sebelumnya.
Otoritas Pariwisata Thailand telah membuat proyeksi jumlah wisatawan tahun 2023 meningkat menjadi 18 juta orang. Dengan jumlah tersebut, pendapatan negara itu dari pariwisata diperkirakan akan mencapai 971 miliar baht atau sekitar Rp 402 triliun.
Meski demikian, target tersebut masih jauh dari kunjungan wisatawan Thailand pada masa sebelum Covid-19 yang mencapai 40 juta turis asing setiap tahun dengan pendapatan mencapai US$ 60 miliar.
Dari target pendapatan tahun depan tersebut, perjalanan domestik diperkirakan akan menyumbang sekitar 760 miliar baht.
"Thailand masih tetap menjadi destinasi populer yang dapat memenuhi kebutuhan wisatawan yang ingin berkunjung dan kami bisa bersaing dari negara lain dalam upaya menarik wisatawan," kata Anucha.
Perdana Menteri Thailand Prayuth Chna-Ocha telah memerintahkan lembaga terkait untuk mengerahkan lebih banyak personel untuk menangani lonjakan kedatangan turis, terutama di konter imigrasi bandara.
