kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri Prancis menderita gara-gara aksi demonstrasi rompi kuning


Jumat, 11 Januari 2019 / 09:16 WIB
Industri Prancis menderita gara-gara aksi demonstrasi rompi kuning


Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - PARIS. Aksi protes dari demonstran rompi kuning di Prancis makin berdampak buruk bagi pelaku industri dari sejumlah sektor di negara tersebut. Sejumlah perusahaan Prancis mengungkapkan telah kehilangan puluhan juta euro akibat gerakan protes anti-pemerintah yang mengguncang negara tersebut.

Seperti dilaporkan Reuters, pelaku usaha di bisnis ritel menjadi yang paling menderita. Termasuk pemilik rantai supermarket raksasa semacam Casino dan Carrefour.

Saham FNAC Darty jatuh pada hari Kamis kemarin setelah peritel barang elektronik tersebut  memperkirakan pendapatan perusahaan telah anjlok sekitar 45 juta euro akibat penutupan toko selama masa protes.

Asosiasi ritel Prancis memperkirakan bahwa telah terjadi penurunan pendapatan sekitar 2 miliar euro selama November dan Desember.

Tanpa ada tanda-tanda protes akan berakhir dalam waktu dekat, Air France KLM juga mengatakan aksi tersebut telah mengurangi pendapat sebesar 15 juta euro. Meskipun angka tersebut relatif kecil untuk maskapai penerbangan hasil kolaborasi Prancis-Belanda itu, namun dinilai cukup untuk menekan harga sahamnya.

Gerakan dimulai pada pertengahan November lalu sebagai protes terhadap pajak bahan bakar, tetapi kini telah berkembang menjadi reaksi yang lebih luas terhadap pemerintah Presiden Macron.

Demonstrasi juga telah dirusak oleh kekerasan yang telah menyebabkan distrik perbelanjaan dan destinasi wisata favorit harus ditutup tiap akhir pekan.

“Dampaknya akan terasa pertama kali pada perusahaan-perusahaan seperti FNAC Darty. Tetapi sektor lain juga akan terkena dampak, seperti grup hotel Accor karena rompi kuning memberikan sentimen negatif untuk pariwisata di Paris,” kata Meriem Mokdad, dari Roche Brune Asset Management.

Data pada hari Rabu menunjukkan kepercayaan konsumen bulan lalu turun ke level terendah dalam empat tahun karena kecemasan tentang daya beli mereka. Riset HSBC juga menyebut keyakinan di industri konstruksi Prancis ikut menurun sebagai akibat dari protes tersebut. 

"Tak perlu dikatakan, Anda akan memiliki peringatan serupa dari toko-toko besar Paris lainnya. Intinya Champs Elysees telah ditutup setiap akhir pekan selama dua bulan terakhir, sehingga gerai-gerai seperti LVMH dan Le Bon Marché akan kena dampaknya,” kata Ion-Marc Valahu, dari perusahaan investasi Clairinvest yang berbasis di Jenewa.




TERBARU

[X]
×