Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Inflasi grosir tahunan Jepang melambat untuk bulan keempat berturut-turut pada Juli, menguatkan pandangan Bank of Japan (BOJ) bahwa tekanan harga akibat kenaikan biaya bahan baku akan mereda.
Indeks harga barang korporasi (CGPI), yang mengukur harga barang dan jasa antarperusahaan, naik 2,6% secara tahunan, melambat dari kenaikan 2,9% pada Juni dan sedikit di atas perkiraan pasar 2,5%.
Baca Juga: 10 Bandara Terbersih di Dunia 2025: Bandara Jepang Mendominasi
Indeks harga impor berbasis yen turun 10,4% pada Juli dibanding tahun sebelumnya, setelah penurunan 12,2% pada Juni.
Meski harga bahan kimia dan baja menurun, harga pangan dan minuman melonjak 4,2% secara tahunan, menunjukkan tekanan harga yang meluas dan berpotensi menjaga ekspektasi pasar akan kenaikan suku bunga BOJ.
BOJ mengakhiri program stimulus besar-besaran tahun lalu dan menaikkan suku bunga menjadi 0,5% pada Januari 2025, dengan keyakinan Jepang hampir mencapai target inflasi 2% secara berkelanjutan.
Baca Juga: Tagih Janji, Jepang Desak AS Segera Turunkan Tarif Impor Mobil dan Suku Cadang
Namun, Gubernur BOJ Kazuo Ueda tetap berhati-hati untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut, menilai kenaikan harga sebagian besar masih dipicu faktor sementara seperti lonjakan biaya bahan baku.