Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Indeks harga konsumen utama Singapura naik 2,5% pada Juli dibandingkan tahun sebelumnya, kenaikan terkecil sejak Februari 2022, menurut data resmi yang dirilis pada hari Jumat (23/8).
Tingkat inflasi inti - yang tidak mencakup biaya transportasi pribadi dan akomodasi - lebih rendah dari perkiraan 2,9% dalam jajak pendapat Reuters dan dibandingkan dengan 2,9% yang tercatat pada bulan Juni.
Baca Juga: Singapura Deteksi 13 Kasus Cacar Monyet (Mpox) Varian Clade 2 Pada Tahun 2024
Ini adalah kenaikan tahunan terkecil dalam indeks harga inti sejak Februari 2022, ketika indeks ini naik 2,2%.
Inflasi keseluruhan pada Februari naik 2,4% dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu, lebih rendah dari perkiraan 2,5% dalam jajak pendapat. Ini adalah tingkat inflasi keseluruhan terendah sejak Agustus 2021.
Inflasi di pusat keuangan Asia ini telah mereda dari puncaknya 5,5% pada awal 2023, namun baru turun di bawah 3% pada bulan Juni.
Baca Juga: Bertemu Singapura, Menko Airlangga Antusias Bahas Kerja Sama Teknologi hingga SDM
Otoritas Moneter Singapura mengharapkan inflasi inti akan mereda lebih signifikan pada kuartal terakhir tahun ini. Mereka memperkirakan inflasi inti akan berada pada kisaran 2,5% hingga 3,5% tahun ini.
Pekan lalu, kementerian perdagangan Singapura menyesuaikan perkiraan kisaran pertumbuhan PDB untuk tahun 2024 menjadi 2,0% hingga 3,0%, dari 1,0% hingga 3,0% sebelumnya. Setelah ekonomi mencatat pertumbuhan kuartal kedua yang lebih kuat dari perkiraan.