Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Indeks harga konsumen utama Singapura naik 2,9% secara tahunan (year on year) pada bulan Juni. Inflasi ini lebih rendah dari perkiraan ekonom. Menurut data resmi yang dirilis Selasa (23/7), inflasi ini adalah yang terendah sejak Maret 2022
Mengutip Reuters, Selasa (23/7), tingkat inflasi inti, yang tidak termasuk biaya transportasi jalan raya dan akomodasi swasta, lebih rendah dari perkiraan ekonom dalam jajak pendapat Reuters yang sebesar 3,0% dan lebih rendah dibandingkan April dan Mei yang sebesar 3,1%.
Ukuran inflasi utama pada bulan Juni naik 2,4% dari periode yang sama tahun lalu, lebih rendah dari perkiraan 2,7% dalam jajak pendapat. Angka ini juga menjadi inflasi utama tahunan terendah sejak Agustus 2021.
Baca Juga: Flu Singapura Marak, Asuransi Jagadiri Menawarkan Proteksi Penyakit Tropis
Bank sentral diperkirakan akan mempertahankan kebijakan moneternya pada tinjauan hari Jumat karena kekhawatiran mengenai potensi risiko inflasi akibat gesekan geopolitik.
Inflasi di Singapura terbilang stagnan. Meskipun telah menurun dari puncaknya sebesar 5,5% pada awal tahun 2023, angka inflasi telah bertahan di atas 3% hingga bulan Juni 2024.
Kepala Otoritas Moneter Singapura (MAS) Chia Der Jiun mengatakan pekan lalu bahwa ia memperkirakan inflasi inti akan tetap berada pada jalur disinflasi dan menurun secara lebih signifikan pada kuartal keempat tahun ini.
“Diperkirakan akan mencapai sekitar 2% pada tahun 2025, jika tidak terjadi guncangan lebih lanjut,” kata Chia saat merilis laporan tahunan MAS.
Chia juga mengatakan pertumbuhan ekonomi setahun penuh diperkirakan mendekati tingkat potensinya yaitu 2% hingga 3%. Sebagai catatan, pada tahun 2023, pertumbuhan ekonomi Singapura tercatat sebesar 1,1%.