kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45925,20   -6,16   -0.66%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inflasi melonjak, bank sentral Chili kerek suku bunga acuan jadi 1,5%


Rabu, 01 September 2021 / 06:32 WIB
Inflasi melonjak, bank sentral Chili kerek suku bunga acuan jadi 1,5%
ILUSTRASI. Bank sentral Chili kembali kerek suku bunga usai inflasi melonjak tajam


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SANTIAGO. Bank sentral Chili kembali mengerek suku bunga acuan menjadi 1,5% dari posisi sebelumnya di 0,75%. Bank sentral beralasan, program vaksinasi Covid-19 yang cepat membantu produsen tembaga utama dunia itu melanjutkan kegiatan ekonomi dan inflasi naik.

Bank sentral juga sudah menarik stimulus moneternya sejak bulan lalu. Kala itu, bank sentral juga menaikkan suku bunga menjadi 0,75%, setelah suku bunga lama berada di level terendah di 0,5%. Level itu terjadi sejak pecahnya pandemi dan penguncian terkait penyebaran Covid-19.

Dewan bank mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kebijakan kenaikan suku bunga adalah keputusan bulat  karena kebutuhan "untuk menghindari akumulasi ketidakseimbangan makroekonomi yang dapat menyebabkan peningkatan inflasi yang lebih persisten."

Secara eksternal, bank sentral menyoroti pemulihan ekonomi global yang berkelanjutan dan mengatakan langkahnya sesuai dengan tindakan beberapa bank sentral lain di negara berkembang dalam menanggapi kenaikan inflasi.

Baca Juga: Warren Buffett membawa Berkshire Hathaway berinvestasi pada ekonomi digital

Di Chili, kata bank sentral, volatilitas pasar keuangan bertahan karena potensi lebih lanjut dalam penarikan baru terhadap tabungan pensiun pribadi penduduk Chili. Gubernur bank sentral Mario Marcel telah memperingatkan, hal tersebut dapat memicu inflasi dan ekonomi yang yang terlalu panas.

Pada bulan Juli, harga konsumen Chili naik 0,8% dan inflasi tahunan bergulir mencapai 4,5%. Ini level tertinggi sejak Maret 2016, Hal tersebut mengejutkan para pedagang yang telah mengantisipasi inflasi akan meningkat hanya 0,3% bulan lalu.

Kenaikan harga dipimpin oleh lonjakan biaya transportasi dan terutama bensin, kata badan statistik Chili, INE. Di sisi lain, harga makanan dan minuman non-alkohol juga naik tajam.

Selanjutnya: Wall Street loyo, tiga indeks utama melemah di hari terakhir Agustus




TERBARU

[X]
×