Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Bank Central China (PBoC) tidak akan melonggarkan kebijakan moneter lantaran ketidakpastian ekonomi global.
Mengutip Reuters pada Minggu (1/12), Gubernur PBoC Yi Gang mengatakan, dalam sebuah artikel yang ditandatangani pada hari Minggu bahwa Beijing harus mempertahankan kebijakan moneter "normal" selama mungkin. Lantaran pertumbuhan ekonomi masih dalam kisaran yang wajar dan inflasi secara keseluruhan ringan.
Baca Juga: Gandeng Great Wall, BMW bangun pabrik mobil listrik di China
China tidak akan menggunakan pelonggaran kuantitatif bahkan ketika kebijakan moneter ekonomi utama dunia mendekati suku Bungan acuan nol persen. Hal itu dituliskan oleh Yi Gang dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh jurnal teori Partai Komunis terkemuka Qiushi.
“Kita seharusnya tidak membiarkan uang yang dipegang oleh orang-orang Tiongkok menjadi tidak berharga. Kita mempertahankan suku bunga positif dan yield surat utang negara cenderung naik umumnya kondusif bagi entitas ekonomi. Sejalan dengan budaya simpanan rakyat Tiongkok, sehingga bermanfaat bagi keberlanjutan perkembangan ekonomi, ” kata Yi.
Baca Juga: Boris Johnson: Inggris akan meninggalkan Uni Eropa paling lambat 31 Januari 2020
Dia menegaskan bank sentral akan terus menerapkan kebijakan moneter yang hati-hati, melakukan penyesuaian kontra-siklus, meningkatkan transmisi kebijakan moneter dan menjaga likuiditas yang cukup.