CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Informasi Militer Diduga Bocor, Presiden Ukraina dan Stafnya Bahas Cara Pencegahan


Sabtu, 08 April 2023 / 00:15 WIB
Informasi Militer Diduga Bocor, Presiden Ukraina dan Stafnya Bahas Cara Pencegahan


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  KYIV. Ukraina membahas upaya pencegahan kebocoran informasi militer setelah muncul laporan pelanggaran keamanan. 

Pada hari Jumat, Presiden Ukraina dan pejabat keamanan membahas cara-cara untuk mencegah kebocoran informasi militer setelah bocornya dokumen rahasia yang merinci bantuan Barat untuk Ukraina yang diunggah secara online.

Namun, pernyataan resmi dari kantor presiden tidak mengkonfirmasi adanya kebocoran. Pernyataan tersebut juga tidak menyebutkan laporan dari New York Times yang mengatakan dokumen yang merinci rencana AS dan NATO untuk membangun militer Ukraina telah bocor secara online.

Baca Juga: Putin: Intelijen Barat Telah Membantu Ukraina Melakukan Sabotase

"Pertemuan para peserta difokuskan pada tindakan untuk mencegah kebocoran informasi mengenai rencana pasukan pertahanan Ukraina," kata pernyataan kepresidenan, sambil merinci topik lain yang dibahas dalam pertemuan tersebut.

Menurut laporan The Times pada hari Kamis, Pentagon sedang menyelidiki bagaimana dokumen tentang rencana membangun pasukan Ukraina sebelum serangan balasan yang direncanakan terhadap pasukan penyerang Rusia diposting di saluran media sosial minggu ini.

Reuters tidak dapat meninjau dokumen yang bocor tersebut.

Seorang juru bicara intelijen militer Ukraina mengatakan bahwa ada kemungkinan informasi yang disebarkan di media sosial tersebut sepenuhnya fiktif dan tidak ada kebocoran. 

Sebuah analisis awal dari postingan tersebut menunjukkan bahwa terdapat angka korban palsu dan terdistorsi, dan bahwa beberapa informasi diambil dari sumber terbuka, kata juru bicara Andriy Yusov.

Baca Juga: Xi Jinping Mengadakan Pertemuan dengan Macron dalam Upaya Membuat Jurang Eropa dan AS

"Tentu saja kami akan menunggu komentar resmi dari Pentagon, tapi saya pikir publik Ukraina tidak punya alasan untuk khawatir," katanya.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×