kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Inggris berencana blokir semua penggunaan peralatan 5G milik Huawei


Senin, 06 Juli 2020 / 11:55 WIB
Inggris berencana blokir semua penggunaan peralatan 5G milik Huawei
ILUSTRASI. Inggris berencana blokir semua penggunaan peralatan 5G milik Huawei.


Sumber: The Guardian | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - LONDON. Otoritas Inggris berencana memblokir semua penggunaan peralatan 5G milik Huawei di negaranya. Proses pemblokiran ini diharapkan bisa selesai dalam 6 bulan.

Pencabutan segala komponen milik Huawei ini dilakukan setelah Government Communications Headquarters (GCHQ) merevisi pandangan mereka tentang keamanan produk Huawei.

Status keamanan Huawei kini diragukan sejak mereka menerima sanksi keras dari AS. Pihak Inggris meyakini Huawei akan menggunakan teknologi yang tidak terpercaya untuk mengelola aset mereka.

Laporan yang berisi tentang ancaman ini rencananya akan segera sampai di tangan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, pekan ini juga.

Baca Juga: Siap-siap, seri Huawei Nova terbaru akan segera hadir di Indonesia

Setelah itu, PM Johnson masih harus menyerahkan laporan tersebut ke Parlemen setidaknya pada akhir bulan Juli nanti jika masalah ini benar-benar serius.

Inggris jadi salah satu dari sedikti negara di dunia yang sudah menyediakan jaringan internet 5G untuk kebutuhan komersil. Pada Januari lalu Inggris juga memberikan izin pada Huawei untuk membantu proses penyediaan 5G di negara mereka.

Sekarang, sejak perang dagang antara AS-China memanas, kondisi Huawei jadi semakin lemah. Kepercayaan perlahan hilang dari sejumlah negara dan perusahaan mitra mereka.

AS sejak awal tahun ini juga bersikukuh bahwa Huawei, ZTE, dan perusahan digital asal China lainnya memiliki potensi untuk membantu pemerintah China sebagai mata-mata.

Baca Juga: Ekonom: Perang Dingin AS-China jadi ancaman terbesar bagi dunia ketimbang virus

Pemblokiran Huawei di segala aspek jadi babak baru dalam perang dagang antara AS-China yang dampaknya masih terasa sampai saat ini.

PIhak Huawei sendiri sebenarnya sudah berulang kali menyangkal tuduhan tersebut dan berupaya sangat keras untuk mendapatkan kembali kepercayaan dari publik.

Saat ini Huawei bahkan sudah kehilangan dukungan dari Google untuk menyediakan layanan aplikasi di produk ponsel mereka. Beruntung, bisnis ponsel Huawei masih bisa bertahan berkat sistem aplikasi buatan sendiri.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×