Reporter: Edy Can, BBC | Editor: Edy Can
LONDON. Inggris diperkirakan memasuki resesi pada semester pertama tahun ini. National Institute of Economic and Social Research (Niesr), sebuah lembaga think tank mengatakan, resesi ekonomi ini terjadi akibat penghematan konsumsi rumah tangga dan belanja pemerintah.
"Kami memperkirakan kembalinya teknikal resesi pada pertengahan tahun ini karena rumah tangga melakukan penghematan, pengucuran kredit yang ketat dan pelaku usaha enggan berinvestasi akibat ketidakpastian kondisi dalam dan luar negeri," tulis Niesr dalam laporannya.
Niesr memproyeksikan, pertumbuhan Inggris akan turun 0,1% pada 2012. Baru pada 2013, ketika krisis utang Eropa mulai teratasi, Niesr meramalkan pertumbuhan Inggris baru akan tumbuh 2,3%.
Akibat program penghematan ini, Niesr menyatakan, tingkat inflasi Inggris akan turun menjadi 2,2% tahun ini. Selanjutnya, tingkat inflasi akan semakin merunduk pada 2013 mendatang menjadi 1,4%.
Program penghematan ini juga bakal meningkatkan pengangguran. Niesr memperkirakan, tingkat penggangguran Inggris akan naik menjadi 9% tahun ini. Pada periode September-November 2011, tingkat pengangguran Inggris sudah sebesar 8,4%.
"Pengangguran dalam jangka panjang akan merusak sisi penawaran ekonomi dengan biaya ekonomi yang besar," kata Niesr dalam laporan itu.
Karena itu, Niesr menyarankan pemerintah Inggris melonggarkan program penghematan anggaran untuk sementara waktu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. "Perekonomian Inggris akan menderita akibat berkurangnya permintaan. Kebijakan fiskal saat ini berkontribusi atas pengurangan permintaan itu. Karena itu, pelonggaran sementara kebijakan fiskal dalam waktu dekat akan meningkatkan perekonomian," ujarnya.