Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Inggris akan melarang penjualan kendaraan berat berbahan bakar bensin dan diesel mulai tahun 2040. Ini merupakan bagian dari paket inisiatif hijau yang bertujuan untuk mencapai emisi nol-bersih dari semua bentuk transportasi sepuluh tahun kemudian.
Mengutip Reuters, Perdana Menteri Boris Johnson sedang berusaha untuk meningkatkan kredibilitas lingkungan Inggris. Hal tersebut dilakukan mengingat Inggris akan mengadakan Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang dikenal sebagai COP26, di Skotlandia pada akhir tahun ini.
Dalam rencana tersebut, pemerintah mengatakan bakal melarang penjualan truk diesel yang lebih kecil mulai tahun 2035, dan yang lebih besar dengan berat lebih dari 26 ton mulai tahun 2040, atau bahkan bisa lebih awal.
Ini juga menetapkan rencana untuk membuat jaringan rel emisi nol bersih pada tahun 2050 dan memastikan emisi penerbangan domestik emisi nol bersih pada tahun 2040.
Baca Juga: Pertamina targetkan portofolio energi hijau 17% dari seluruh bisnis energi pada 2030
"Dekarbonisasi bukan hanya proses teknokratis. Ini tentang bagaimana kita memastikan bahwa transportasi membentuk kualitas hidup dan ekonomi dengan cara yang baik. Ini bukan tentang menghentikan orang melakukan sesuatu melainkan tentang melakukan hal yang sama secara berbeda," kata Sekretaris Transportasi Inggris Grant Shapps.
Ketika kekuatan dunia mencoba untuk memangkas emisi karbon dengan membuang mesin pembakaran internal yang menghabiskan bahan bakar fosil, Inggris telah berjanji untuk melarang penjualan mobil diesel dan bensin baru mulai tahun 2030.
Pada penerbangan, pemerintah mengatakan sedang meluncurkan konsultasi untuk mencapai target nol emisi bersih pada tahun 2050, dengan rencana aksi untuk bagaimana hal itu dapat dicapai dengan memastikan setiap orang dapat terus terbang untuk liburan, kunjungan ke keluarga dan bisnis tanpa terpengaruh perubahan iklim.