kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.275   35,00   0,22%
  • IDX 7.199   10,61   0,15%
  • KOMPAS100 1.051   2,03   0,19%
  • LQ45 818   1,46   0,18%
  • ISSI 226   0,79   0,35%
  • IDX30 428   0,31   0,07%
  • IDXHIDIV20 508   3,38   0,67%
  • IDX80 118   0,22   0,19%
  • IDXV30 121   1,20   1,00%
  • IDXQ30 140   0,04   0,03%

Inggris Mulai Kurangi Ketergantungan Pekerja Migran


Selasa, 27 Mei 2025 / 09:38 WIB
Inggris Mulai Kurangi Ketergantungan Pekerja Migran
ILUSTRASI. Data resmi terbaru menunjukkan bahwa 21,4% penduduk usia kerja di Inggris tidak bekerja dan tidak aktif mencari pekerjaan, naik signifikan sejak pandemi COVID-19 REUTERS/Peter Nicholls 


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - LONDON. Pemerintah Inggris akan mengalokasikan dana rekor sebesar 3 miliar poundsterling (sekitar Rp64 triliun) untuk memperluas pelatihan tenaga kerja dalam negeri.

Sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk mengurangi ketergantungan pada pekerja migran dan menutup kesenjangan tenaga kerja.

Baca Juga: Pawai Juara Liverpool Memakan Korban, Mobil Menabrak Kerumuman Suporter

Dalam pernyataan yang dirilis Selasa (27/5), Departemen Pendidikan menyebutkan investasi tersebut akan “mengalihkan fokus sistem keterampilan ke talenta domestik muda” dengan menciptakan 120.000 peluang pelatihan baru di sektor-sektor penting seperti konstruksi, teknik, kesehatan dan perawatan sosial, serta digital.

Langkah ini diambil di tengah kekhawatiran atas meningkatnya angka ketidakaktifan tenaga kerja, dengan data resmi terbaru menunjukkan bahwa 21,4% penduduk usia kerja di Inggris tidak bekerja dan tidak aktif mencari pekerjaan, naik signifikan sejak pandemi COVID-19.

Pemerintahan Partai Buruh di bawah Perdana Menteri Keir Starmer mendapat tekanan untuk mengendalikan imigrasi, khususnya setelah keberhasilan partai sayap kanan anti-imigrasi Reform UK dalam pemilu lokal Mei lalu.

Baca Juga: Pemilik Platform OnlyFans Bakal Jual Saham

Pemerintah pun telah mengumumkan serangkaian langkah pembatasan, seperti: memperketat aturan kewarganegaraan, membatasi visa kerja terampil hanya untuk pekerjaan setingkat sarjana, dan mendorong perusahaan untuk melatih pekerja lokal.

Starmer menyatakan bahwa “eksperimen perbatasan terbuka telah berakhir”, ketika kebijakan baru tersebut diumumkan.

Dalam pernyataan hari Selasa, pemerintah juga menyebutkan bahwa kenaikan 32% pada “immigration skills charge”, semacam denda bagi perusahaan yang merekrut pekerja asing akan digunakan untuk menciptakan 45.000 tempat pelatihan tambahan di sektor-sektor prioritas.

Baca Juga: Inggris dan Uni Eropa Sepakati Standar Pangan untuk Pangkas Birokrasi Perdagang

Namun, kalangan pelaku usaha mengingatkan bahwa tanpa reformasi mendasar pada sistem pelatihan nasional, kebijakan imigrasi yang lebih ketat justru bisa memukul perekonomian.

Banyak perusahaan masih kesulitan merekrut tenaga kerja lokal yang memiliki keterampilan yang dibutuhkan.

Selanjutnya: Periksa Kurs Dollar-Rupiah di BCA, BNI, BRI, dan Bank Mandiri Ini Selasa (76/5)

Menarik Dibaca: Harga Emas Antam Naik Rp 4.000 Hari Ini 27 Mei 2025




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×