kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inggris, Prancis, Jerman kompak salahkan Iran atas serangan ke Arab Saudi


Selasa, 24 September 2019 / 10:35 WIB
 Inggris, Prancis, Jerman kompak salahkan Iran atas serangan ke Arab Saudi
ILUSTRASI. Ledakan di kilang minyak Aramco, Abqaiq, Arab Saudi (14/9/2019).


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

Macron telah memimpin dorongan Eropa selama musim panas untuk menemukan kompromi antara AS dan Iran. Dia ingin menggunakan pertemuan AS-Iran sebagai kesempatan untuk menghidupkan kembali diplomasi, meskipun upayanya terhenti dalam beberapa pekan terakhir.

Ketika ditanya tentang upaya Macron untuk menengahi, Presiden AS Donald Trump mengatakan: "Kami tidak membutuhkan mediator. Mereka (Iran) tahu siapa yang harus dihubungi".

Menurut Utusan Khusus AS untuk Iran Brian Hook, Senin (23/9), Washington akan mengintensifkan tekanan pada Iran. AS berusaha untuk mengatasi masalah ini melalui diplomasi dan upaya multilateral, dan ada peran bagi Dewan Keamanan PBB untuk dimainkan.

Baca Juga: Menteri Luar Negeri AS: Misi pasukan AS ke Iran dilakukan untuk langkah pencegahan

Dalam sebuah wawancara dengan NBC, Senin (23/9), PM Inggris menyebutkan, Trump adalah satu-satunya orang yang bisa melakukan kesepakatan yang lebih baik. "Saya harap akan ada kesepakatan Trump," ujar Johnson seperti dikutip Reuters.

Trump pun berkelakar pertemuan dengan Presiden Iran Hassan Rouhani saat keduanya berada di New York untuk menghadiri Sidang Majelis Umum AS, tetapi peluangnya tampak tipis.

"Kami belum menerima permintaan apa pun saat ini untuk sebuah pertemuan, dan kami telah menegaskan satu permintaan saja untuk tidak akan melakukan pekerjaan itu," kata Menteri Luar Negeri Iran Zarif kepada wartawan di New York. "Negosiasi harus karena suatu alasan, untuk hasil, bukan hanya untuk berjabat tangan".

Zarif mengatakan, ada persyaratan untuk pertemuan--Iran menuntut AS mencabut sanksi--dan kemudian mungkin ada pertemuan antara Iran, AS, Prancis, Inggris, Jerman, Rusia, serta China, pihak-pihak yang terlibat dalam perjanjian nuklir. Tapi, tidak akan ada pertemuan bilateral.

Baca Juga: Trump jatuhkan sanksi ke bank sentral dan dana pembangunan Iran

Kantor berita IRNA melaporkan, berbicara setelah tiba di New York pada Senin (23/9), Rouhani mengatakan, pesan Iran kepada dunia adalah perdamaian, stabilitas dan juga kami ingin memberi tahu dunia bahwa situasi di Teluk Persia sangat sensitif.




TERBARU

[X]
×