CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.902   -76,00   -0,48%
  • IDX 7.244   -64,72   -0,89%
  • KOMPAS100 1.108   -9,77   -0,87%
  • LQ45 880   -6,75   -0,76%
  • ISSI 219   -1,76   -0,80%
  • IDX30 450   -3,79   -0,84%
  • IDXHIDIV20 542   -4,79   -0,88%
  • IDX80 127   -1,16   -0,90%
  • IDXV30 136   -1,38   -1,00%
  • IDXQ30 150   -1,42   -0,94%

Inggris: Varian baru Covid-19 di Afrika Selatan yang terburuk


Jumat, 26 November 2021 / 13:49 WIB
Inggris: Varian baru Covid-19 di Afrika Selatan yang terburuk
ILUSTRASI. Pedagang mengantre untuk mendapatkan izin saat penerapan karantina nasional sebagai upaya menekan penyebaran Covid-19) di Soweto, Afrika Selatan, Kamis (23/4/2020). REUTERS/Siphiwe Sibeko.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - LONDON. Inggris pada Kamis (25/11) mengatakan, varian baru Covid-19 di Afrika Selatan yang mungkin membuat vaksin kurang efektif sebagai yang terburuk.

Badan Keamanan Kesehatan Inggris (HSA) menyatakan, varian baru yang disebut B.1.1.529 memiliki protein lonjakan yang secara dramatis berbeda dengan yang ada pada virus corona asli yang menjadi dasar vaksin COVID-19.

NSA mencirikan varian baru, yang memiliki dua kali lipat jumlah mutasi dari varian Delta yang dominan saat ini, tersebut sebagai "yang terburuk".

"Ini adalah varian paling signifikan yang kami temui hingga saat ini, dan penelitian mendesak sedang dilakukan untuk mempelajari lebih lanjut tentang penularan, tingkat keparahan, dan kerentanannya terhadap vaksin," kata Kepala Eksekutif HSA Jenny Harries, seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Muncul varian baru Covid-19, Singapura larang pelancong dari 7 negara Afrika masuk

Varian baru tersebut pertama kali diidentifikasi pada awal pekan ini. Tapi, Inggris segera memberlakukan pembatasan perjalanan dari Afrika Selatan dan lima negara tetangga, bertindak jauh lebih cepat dari varian Delta yang saat ini dominan.

"Apa yang kami ketahui adalah ada sejumlah besar mutasi, mungkin dua kali lipat jumlah mutasi yang kami lihat pada varian Delta," ungkap Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid, seperti dilansir Reuters.

"Dan, (varian baru) itu menunjukkan, mungkin lebih menular dan vaksin saat ini yang kita miliki mungkin kurang efektif," ujarnya.

Inggris mengumumkan, untuk sementara waktu melarang penerbangan dari Afrika Selatan, Namibia, Botswana, Zimbabwe, Lesotho, dan Eswatini mulai Jumat (26/11) pukul 12.00 dan warga Inggris yang kembali dari negara-negara itu harus dikarantina.

Javid bilang, lebih banyak data tentang varian baru itu diperlukan, tetapi pembatasan perjalanan harus diambil sebagai tindakan pencegahan.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×