Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Pemerintah Singapura mengatakan bahwa mereka telah menahan remaja berusia 19 tahun yang ingin bergabung dengan Negara Islam (Islamic State/IS) dan memiliki rencana untuk melancarkan serangan ke publik.
Arifil Azim Putra Norja'i adalah satu tahanan teroris termuda Singapura dan dilaporkan merupakan yang pertama terkait dengan IS.
Pemerintah setempat mengatakan, dia ditahan karena aktivitas yang berkaitan dengan terorisme. Remaja kedua juga ditahan karena keterkaitannya dengan gerakan radikal.
Penahanan terkait dengan aksi teror sangat jarang terjadi di kota-negara, yang sangat terkenal dengan stabilitasnya.
Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Singapura menjelaskan bahwa Arifil Azim Putra Norja'i telah melakukan kontak dengan sejumlah individu yang dipikir bisa membantunya untuk bergabung dengan IS. Dia juga mencari sejumlah rute perjalanan ke Suriah.
Tidak hanya itu, Norja'i juga mempertimbangkan untuk menyerang sejumlah fasilitas utama dan membunuh sejumlah pemimpin Singapura, hingga meriset bagaimana membuat bom.
Jika rencana tersebut gagal, dia diduga berencana melakukan serangan terhadap publik dengan menggunakan senjata seperti pisau dan berupaya merekrut anggota lain untuk membantunya. Norja'i ditahan pada April lalu.
Dalam penjelasannya, Kementrian Dalam Negeri juga menjelaskan, remaja kedua yang ditahan berusia 17 tahun. Namun, namanya tidak dipublikasikan. Dia ditahan pada Mei.
Sekadar informasi, pemerintah Singapura dilaporkan sudah menahan lebih dari 60 orang sejak 2002 yang berkaitan dengan aktivitas teror.