Sumber: Euronews,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden AS Joe Biden pada Senin (7/2/2022) memperingatkan bahwa jika Rusia menginvasi Ukraina, tidak akan ada Nord Stream 2. Akan tetapi dirinya tidak merinci bagaimana ia akan memastikan pipa kontroversial itu tidak akan digunakan.
Melansir Euronews, pipa Nord Stream 2 merupakan jalur pipa gas alam antara Rusia dan Jerman. Saat ini jalur pipa itu sebenarnya sudah rampung, namun belum beroperasi.
Jalur pipa ini adalah kelanjutan Nord Stream 1, yang telah beroperasi di jalur yang sama sejak 2011 di dalam Laut Baltik.
Mengutip Reuters, berbicara pada konferensi pers bersama dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz, Biden mengatakan, "Jika Rusia menyerang ... lagi, maka tidak akan ada lagi Nord Stream 2. Kami akan mengakhirinya."
Baca Juga: Rusia: Janji Putin Tak Akan Lakukan Inisiatif Militer di Ukraina Tidak Benar
Ketika ditanya bagaimana dia akan melakukan itu, dia menjawab, "Saya berjanji kepada Anda bahwa kami akan dapat melakukannya."
Proyek energi paling memecah belah Eropa, Nord Stream 2 dirancang oleh raksasa energi Rusia Gazprom untuk menggandakan jumlah gas yang mengalir dari Rusia langsung ke Jerman, melewati negara transit tradisional Ukraina.
Baca Juga: Respons Putin setelah Bertemu Macron soal Ketegangan dengan Ukraina
Amerika Serikat dan Jerman telah berusaha untuk menghadirkan front persatuan melawan potensi agresi militer Rusia di Ukraina.
Biden menegaskan hal tersebut meskipun ada pertanyaan mengenai komitmen Berlin untuk menjegal pipa energi yang penting.