Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Pada Rabu (13/11/2024), Kantor Urusan Taiwan China mengatakan bahwa perintah AS kepada Taiwan Semiconductor Manufacturing Co untuk menghentikan pengiriman chip canggih ke beberapa pelanggan China - seperti yang dilaporkan oleh Reuters - dicurigai untuk meningkatkan ketegangan di Selat Taiwan.
Selain itu, hal tersebut juga membuktikan bahwa Amerika Serikat "memainkan kartu Taiwan".
Zhu Fenglian, juru bicara Kantor Urusan Taiwan China, mengatakan Amerika Serikat bertujuan untuk memperburuk situasi dengan Taiwan dan menegaskan bahwa tindakan tersebut merusak kepentingan perusahaan Taiwan.
Pernyataan tersebut merupakan tanggapan resmi pertama dari Tiongkok setelah Reuters melaporkan pada hari Minggu bahwa AS telah memerintahkan TSMC untuk menghentikan pengiriman chip canggih ke pelanggan China.
Menurut seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut, TSMC menghentikan pengiriman tersebut sejak hari Senin.
Baca Juga: Huawei Rekrut Pekerja TSMC dengan Iming-iming Gaji 3 Kali Lipat
Chip tersebut sering digunakan dalam aplikasi kecerdasan buatan dan muncul setelah anggota parlemen dari Partai Republik dan Demokrat menyuarakan kekhawatiran tentang ketidakcukupan kontrol ekspor di Tiongkok dan penegakannya oleh Departemen Perdagangan.
Beberapa minggu lalu, TSMC memberi tahu Departemen Perdagangan AS bahwa salah satu chipnya telah ditemukan dalam prosesor AI Huawei.
Baca Juga: Perusahaan di Asia Bersiap Hadapi Perubahan Kebijakan Bisnis Trump
Raksasa teknologi Tiongkok Huawei, masuk dalam daftar perdagangan terbatas, yang mengharuskan pemasok memperoleh lisensi untuk mengirimkan barang atau teknologi apa pun ke perusahaan tersebut.
Tonton: Apakah Amerika Bakal Membela Taiwan di Bawah Kepemimpinan Trump Jika China Menyerang?