Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (23/4/2025) mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan. Yakni, angkatan bersenjata Rusia masih kekurangan senjata tertentu, termasuk pesawat nirawak, meskipun produksi senjata dalam negeri meningkat pesat.
Mengutip Reuters, Putin mengatakan dalam rapat Komisi Industri-Militer negara bagian bahwa hampir semua perusahaan pertahanan telah memenuhi pesanan mereka secara penuh tahun lalu.
"Misalnya, produksi senjata, komunikasi, pengintaian, dan sistem peperangan elektronik meningkat lebih dari dua kali lipat. Pasukan menerima lebih dari 4.000 unit senjata lapis baja, 180 pesawat tempur, dan helikopter," katanya dalam pernyataan yang disiarkan televisi.
Putin menambahkan, lebih dari 1,5 juta pesawat nirawak dari berbagai jenis juga telah diproduksi. Ini termasuk sekitar 4.000 pesawat nirawak pandangan orang pertama (FPV) - model ringan yang dirancang untuk penargetan presisi.
Namun Putin berkata: "Saya tahu betul, dan banyak di sini yang berpartisipasi dalam pertemuan kita hari ini mengetahuinya sama seperti saya: jumlah senjata ini masih belum cukup. Tidak cukup."
Baca Juga: Zelenskyy: 'Putin Akan Segera Meninggal' di Tengah Isu Kesehatan yang Memburuk
Ia menambahkan: "Saya yakin bahwa semua rencana untuk meningkatkan produksi peralatan yang diperlukan, dalam hal ini pesawat nirawak, pasti akan terpenuhi. Mereka sangat menantikannya di garis depan."
Komentar Putin mengisyaratkan bahwa Rusia bermaksud untuk lebih meningkatkan produksi militer di tahun keempat perangnya di Ukraina, bahkan saat mengadakan pembicaraan dengan Amerika Serikat tentang prospek untuk mengakhiri konflik tersebut.
Rusia telah mengalihkan pabrik pertahanan sehingga bisa melakukan produksi sepanjang waktu sejak dimulainya perang.
Tonton: Putin Ingin Trump Akui Secara Resmi 4 Wilayah yang Dianeksasi Rusia di Ukraina
Rusia juga telah memperoleh sejumlah besar peralatan militer dari negara lain, termasuk pesawat nirawak Shahed dari Iran dan artileri, rudal balistik, dan sistem roket dari Korea Utara.