Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pada Kamis (13/3/2025), Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa pada prinsipnya, Rusia mendukung usulan AS untuk gencatan senjata di Ukraina.
Akan tetapi, lanjutnya, gencatan senjata apa pun harus mengatasi akar penyebab konflik dan banyak detail penting yang perlu diselesaikan.
Reuters melaporkan, invasi Rusia ke Ukraina pada bulan Februari 2022 telah menyebabkan ratusan ribu orang tewas dan terluka, jutaan orang mengungsi, menghancurkan kota-kota, dan memicu konfrontasi paling tajam selama beberapa dekade antara Moskow dan Barat.
Dukungan Putin yang sangat terbatas terhadap usulan gencatan senjata AS tampaknya dirancang untuk memberi sinyal niat baik kepada Washington dan membuka pintu untuk perundingan lebih lanjut dengan Presiden AS Donald Trump.
Namun, banyaknya klarifikasi dan persyaratan yang menurut Putin diperlukan tampaknya mengesampingkan gencatan senjata yang cepat.
"Kami setuju dengan usulan untuk menghentikan permusuhan," kata Putin kepada wartawan di Kremlin setelah perundingan dengan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.
Baca Juga: Inilah Isi Kesepakatan Gencatan Senjata 30 Hari yang Diusulkan AS-Ukraina
Dia menambahkan, "Idenya sendiri benar, dan kami tentu mendukungnya. Namun, kami melanjutkan dari fakta bahwa gencatan senjata ini harus sedemikian rupa sehingga akan mengarah pada perdamaian jangka panjang dan akan menghilangkan penyebab awal krisis ini."
Ia melanjutkan dengan menyebutkan sejumlah masalah yang menurutnya perlu diklarifikasi. Putin juga berterima kasih kepada Trump, yang mengatakan bahwa ia ingin dikenang sebagai pembawa damai, atas upayanya untuk mengakhiri perang.
Baik Moskow maupun Washington kini menggambarkan konflik tersebut sebagai perang proksi yang mematikan yang dapat meningkat menjadi Perang Dunia Ketiga.
Trump, yang mengatakan bahwa ia bersedia berbicara dengan pemimpin Rusia melalui telepon, menyebut pernyataan Putin "sangat menjanjikan" dan mengatakan bahwa ia berharap Moskow akan "melakukan hal yang benar."
Trump mengatakan bahwa Steve Witkoff, utusan khususnya, terlibat dalam pembicaraan serius dengan Rusia di Moskow mengenai proposal AS, yang telah disetujui oleh Kyiv.
Baca Juga: Ini Ancaman Trump kepada Rusia Jika Putin Tolak Perjanjian Damai