Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Presiden AS Donald Trump mengancam akan menghancurkan ekonomi Rusia jika Vladimir Putin menolak usulan gencatan senjata selama 30 hari dengan Ukraina.
Trump mengatakan pada hari Rabu (12/3/2025) bahwa konsekuensi jika Rusia mengabaikan gencatan senjata akan "sangat buruk". Akan tetapi bersikeras bahwa dia tidak percaya hal itu akan terjadi.
Mengutip The Telegraph, intervensi Trump dilakukan setelah adanya laporan bahwa Putin siap menunda perjanjian apa pun yang akan memperlambat momentum pasukannya di medan perang.
Ketika ditanya tentang tekanan terhadap mitranya dari Rusia untuk membuat kesepakatan, Trump menjawab dengan lugas.
"Ya. Kita bisa. Tetapi saya harap itu tidak perlu. Seperti yang Anda ketahui, saya selalu mengatakan Ukraina mungkin merupakan pihak yang lebih sulit,” jelas Trump.
Sebelumnya, Trump mengancam Rusia dengan sanksi ekonomi besar-besaran atas pemboman jarak jauhnya terhadap kota-kota Ukraina.
“Ada hal-hal yang dapat Anda lakukan yang tidak menyenangkan, dalam arti finansial,” kata presiden AS kepada wartawan di Ruang Oval.
Baca Juga: Putin Gempur Ukraina dengan Serangan Drone di Tengah Seruan Gencatan Senjata Trump
Dia menambahkan, “Saya dapat melakukan hal-hal yang secara finansial akan sangat buruk bagi Rusia, akan sangat menghancurkan bagi Rusia. Namun, saya tidak ingin melakukan itu karena saya menginginkan perdamaian.”
Usulan gencatan senjata sementara dibahas oleh pejabat Ukraina dan AS selama delapan jam perundingan di Jeddah, Arab Saudi, pada hari Selasa.
Pada Rabu malam, John Healey, Menteri Pertahanan Inggris, menyampaikan pesan kepada Putin di mana ia mendesaknya untuk menerima proposal gencatan senjata.
“Ini adalah hari-hari yang menentukan bagi perdamaian di Ukraina. Rakyat Ukraina menginginkan perdamaian, kita semua menginginkan perdamaian. Saya katakan kepada Presiden Putin: sekarang giliran Anda. Anda mengatakan ingin bicara: buktikan. Terima gencatan senjata, mulai negosiasi, akhiri perang. Jangan salah, tekanan sekarang ada pada Putin,” jelas Healey saat berbicara di Forum Keamanan Pertahanan Paris.
Tonton: Ini Peringatan Putin kepada Eropa Soal Hubungan AS-Rusia
Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin, sebelumnya mengatakan kepada wartawan bahwa Rusia sedang menunggu kabar dari Washington, dan diperkirakan akan ada panggilan telepon antara Trump dan Putin.