kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini Peringatan dari Presiden Korea Selatan kepada Kim Jong Un


Kamis, 05 Januari 2023 / 06:58 WIB
Ini Peringatan dari Presiden Korea Selatan kepada Kim Jong Un
ILUSTRASI. Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol mengatakan, negaranya mempertimbangkan untuk menangguhkan pakta militer antar-Korea 2018. Jeon Heon-Kyun/Pool via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Yoon telah mengkritik penanganan militer atas insiden drone, sebagian menyalahkan ketergantungan pemerintahan sebelumnya pada pakta 2018.

Dia telah mendesak militer untuk siap membalas, bahkan jika itu berarti "mempertaruhkan eskalasi".

Kim juga bilang, Yoon memerintahkan menteri pertahanan untuk meluncurkan unit drone komprehensif yang melakukan misi multiguna, termasuk pengawasan, pengintaian, dan perang elektronik, serta menyiapkan sistem untuk memproduksi drone kecil secara massal yang sulit dideteksi dalam setahun.

“Dia juga menyerukan percepatan pengembangan drone siluman tahun ini dan segera membangun sistem pembunuh drone,” katanya.

Tentara Korea Selatan mengoperasikan dua skuadron drone dalam Komando Operasi Daratnya sejak 2018. Namun skuadron tersebut terutama dirancang untuk mempersiapkan perang di masa depan.

Baca Juga: Korea Utara Kembali Tembakkan 3 Rudal Balistik, Begini Respons AS

Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan, pihaknya berencana untuk meluncurkan unit lain yang berfokus pada fungsi pengawasan dan pengintaian, terutama menargetkan drone yang lebih kecil.

“Unit yang akan datang akan membawa tugas yang sama sekali berbeda, melakukan operasi di berbagai wilayah,” kata Menteri Pertahanan Lee Jong-sup kepada parlemen pekan lalu.

Untuk meningkatkan kemampuan anti-drone, kementerian mengumumkan rencana minggu lalu yang akan menghabiskan dana sebesar 560 miliar won (US$ 440 juta) selama lima tahun ke depan untuk teknologi seperti senjata laser udara dan pengacau sinyal.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×