Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan bahwa AS akan mengambil alih Jalur Gaza setelah warga Palestina direlokasi ke tempat lain.
Berikut reaksi dari berbagai negara terhadap pengumuman tersebut:
Baca Juga: Arab Saudi Murka! Tak akan Akui Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi
"Arab Saudi menolak segala upaya untuk memindahkan warga Palestina dari tanah mereka. Putra Mahkota Mohammed bin Salman telah menegaskan posisi kerajaan dengan 'jelas dan eksplisit' yang tidak dapat ditafsirkan dalam kondisi apa pun."
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock
Baerbock menyatakan bahwa Jalur Gaza adalah milik warga Palestina dan pengusiran mereka tidak dapat diterima serta bertentangan dengan hukum internasional.
"Itu juga akan menyebabkan penderitaan dan kebencian baru... Tidak boleh ada solusi yang dipaksakan tanpa melibatkan warga Palestina."
Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy
"Kami selalu menegaskan bahwa solusi yang harus dicapai adalah dua negara. Warga Palestina harus dapat hidup dan berkembang di tanah mereka sendiri, baik di Gaza maupun di Tepi Barat."
Baca Juga: Trump Hentikan Dana USAID, Menko Airlangga: Tak Berpengaruh ke Indonesia
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Prancis Christophe Lemoine
"Prancis menegaskan kembali penolakannya terhadap segala bentuk pemindahan paksa penduduk Palestina dari Gaza, yang akan menjadi pelanggaran serius terhadap hukum internasional, serangan terhadap aspirasi sah warga Palestina, serta hambatan besar bagi solusi dua negara dan faktor destabilisasi utama bagi mitra dekat kami seperti Mesir dan Yordania, serta seluruh kawasan."
Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares
"Saya ingin menegaskan dengan sangat jelas: Gaza adalah tanah warga Palestina Gaza, dan mereka harus tetap tinggal di sana.
Gaza adalah bagian dari negara Palestina masa depan yang didukung Spanyol, dan harus hidup berdampingan dengan menjamin kemakmuran serta keamanan negara Israel."
Baca Juga: AS Siap Dominasi Dunia Kripto, Langkah Besar Trump Ciptakan Era Keemasan Aset Digital
Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty
Abdelatty berdiskusi dengan Perdana Menteri Palestina Mohammad Mustafa mengenai pentingnya melanjutkan proyek pemulihan di Gaza tanpa mengusir penduduknya dari wilayah tersebut.
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov
Rusia meyakini bahwa penyelesaian konflik di Timur Tengah hanya dapat terjadi berdasarkan solusi dua negara.
"Ini adalah prinsip yang tercantum dalam resolusi Dewan Keamanan PBB, didukung oleh sebagian besar negara yang terlibat dalam permasalahan ini. Kami berpegang pada prinsip ini, mendukungnya, dan meyakini bahwa ini adalah satu-satunya solusi yang mungkin."
Baca Juga: Trump Berencana Ambil Alih Gaza dan Membangun Riviera Timur Tengah
Kementerian Luar Negeri China
"China berharap semua pihak menjadikan gencatan senjata dan tata kelola pasca-konflik sebagai kesempatan untuk mengembalikan masalah Palestina ke jalur penyelesaian politik berdasarkan solusi dua negara."
Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan
Komentar Presiden AS Donald Trump mengenai rencana mengambil alih Gaza adalah "tidak dapat diterima".
Ia menegaskan bahwa segala rencana yang mengabaikan keberadaan warga Palestina hanya akan memperburuk konflik.
Pejabat Senior Hamas Sami Abu Zuhri
"Warga kami di Jalur Gaza tidak akan membiarkan rencana ini terjadi. Yang diperlukan adalah mengakhiri pendudukan dan agresi terhadap rakyat kami, bukan mengusir mereka dari tanahnya."
Baca Juga: Ingin Ambil Alih Gaza, Trump Sarankan Penduduk Gaza Pindah ke Negara Lain
Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Kepemimpinan Palestina
Abbas menegaskan bahwa warga Palestina tidak akan melepaskan tanah, hak, dan tempat suci mereka, serta bahwa Jalur Gaza merupakan bagian integral dari Negara Palestina bersama Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Pejabat Senior Iran
"Iran tidak setuju dengan segala bentuk pemindahan warga Palestina dan telah menyampaikan sikap ini melalui berbagai saluran diplomatik."
Menteri Luar Negeri Irlandia Simon Harris
"Sudah sangat jelas ke mana arah yang harus diambil: solusi dua negara. Rakyat Palestina dan Israel sama-sama memiliki hak untuk hidup dalam negara mereka sendiri dengan aman berdampingan.
Segala upaya memindahkan penduduk Gaza ke tempat lain akan bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB."
Baca Juga: Donald Trump: Amerika Serikat Akan Mengambil Alih Jalur Gaza
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese
"Posisi Australia tetap sama seperti sebelumnya, baik hari ini maupun tahun lalu. Pemerintah Australia secara bipartisan mendukung solusi dua negara."
Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Hussein Al-Sheikh
"Kepemimpinan Palestina menegaskan posisi tegasnya bahwa solusi dua negara, sesuai dengan legitimasi dan hukum internasional, adalah jaminan bagi keamanan, stabilitas, dan perdamaian."
Kelompok Jihad Islam Palestina
"Posisi dan rencana Trump merupakan eskalasi berbahaya yang mengancam keamanan nasional Arab dan regional, terutama bagi Mesir dan Yordania, yang ingin dijebak oleh pemerintahan AS dalam konfrontasi dengan rakyat Palestina dan hak-hak mereka."
Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat dan keturunan Palestina, Rashida Tlaib
"Palestina tidak akan ke mana-mana. Presiden ini hanya bisa mengeluarkan omong kosong fanatik seperti ini karena ada dukungan bipartisan di Kongres untuk mendanai genosida dan pembersihan etnis.
Sudah saatnya rekan-rekan saya yang mendukung solusi dua negara untuk angkat suara."