kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.235.000   -2.000   -0,09%
  • USD/IDR 16.631   -15,00   -0,09%
  • IDX 8.073   28,76   0,36%
  • KOMPAS100 1.116   1,92   0,17%
  • LQ45 786   1,71   0,22%
  • ISSI 283   1,06   0,37%
  • IDX30 413   1,32   0,32%
  • IDXHIDIV20 468   0,38   0,08%
  • IDX80 123   0,40   0,33%
  • IDXV30 133   -0,09   -0,07%
  • IDXQ30 130   0,49   0,38%

Ini Senjata Utama Xi Jinping untuk Menekan Trump Soal Perang Dagang


Selasa, 29 Juli 2025 / 08:22 WIB
Ini Senjata Utama Xi Jinping untuk Menekan Trump Soal Perang Dagang
ILUSTRASI. Tiongkok, dibawah pemeritahan Xi Jinping, membatasi ekspor mineral penting ke AS sebagai upaya mempertahankan tekanan terhadap Gedung Putih. REUTERS/Dado Ruvic


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Tiongkok, dibawah pemeritahan Xi Jinping, membatasi ekspor mineral penting ke AS sebagai upaya mempertahankan tekanan terhadap Gedung Putih menjelang perundingan perdagangan minggu ini.

Meskipun Donald Trump mencapai kesepakatan dengan Beijing untuk melanjutkan impor tanah jarang bulan lalu, data terbaru menunjukkan bahwa Tiongkok telah memulihkan perdagangan dengan laju yang jauh lebih lambat dibandingkan dengan Eropa dan negara-negara Asia lainnya.

Melansir The Telegraph, Tiongkok mengekspor 3.188 ton magnet tanah jarang ke seluruh dunia pada bulan Juni, melonjak 158% dari bulan Mei. 

Dari total tersebut, 353 ton dikirim ke AS, meningkat hampir tujuh kali lipat dari level terendah bulan sebelumnya sebesar 46 ton.

Namun, rata-rata pengiriman bulanan ke AS dalam tiga bulan pertama tahun ini adalah 622 ton, menunjukkan bahwa perdagangan baru kembali ke setengah dari level normal.

Tonase atau volume/berat kargo yang diangkut bulan Juni juga masih 52% lebih rendah dari jumlah yang dikirim ke AS pada bulan yang sama tahun lalu. Ini merupakan penurunan tahunan terbesar dibandingkan negara-negara pelanggan magnet utama Tiongkok lainnya.

Baca Juga: Agar Tak Ganggu Kesepakatan dengan China, Trump Setop Sementara Pembatasan Ekspor

Jerman, pembeli terbesar, menerima 764 ton, naik hampir tiga kali lipat dari Mei dan turun hanya 25% dibandingkan tahun sebelumnya.

Polandia, Prancis, Hongaria, dan Korea Selatan juga menerima peningkatan pengiriman yang besar, dan mengalami penurunan tahunan yang lebih rendah dibandingkan AS.

“Meskipun hubungan Tiongkok dengan AS tampaknya menghangat, Beijing akan terus mengendalikan ekspor mineral penting,” kata Leah Fahy dari Capital Economics.

Tiongkok mendominasi produksi dan pemrosesan tanah jarang, dan mengendalikan sebagian besar pasokan magnet tanah jarang dunia yang digunakan dalam senjata militer, pembangkit energi terbarukan, dan kendaraan listrik.

Ketika Trump mengancam Tiongkok dengan tarif yang luas hingga 145% awal tahun ini, Beijing merespons dengan menghentikan ekspor tanah jarang.

Baca Juga: Cegah Tarif Naik Tajam, AS dan Tiongkok Bakal Lanjutkan Perundingan

Hal ini menyebabkan Presiden Trump dengan cepat menyerah di tengah kritik dari produsen Amerika. Ia mengatakan pada 11 Juni bahwa ia akan memangkas tarif untuk memulihkan akses penuh ke tanah jarang.

Sementara itu, Wakil Perdana Menteri Tiongkok He Lifeng akan bertemu dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent pada hari Senin untuk perundingan perdagangan selama dua hari di Stockholm.

Bessent menggambarkan hubungan perdagangan kedua negara adidaya tersebut "dalam kondisi baik", dengan laporan yang muncul pada Minggu malam bahwa mereka telah sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata tarif selama 90 hari lagi. 

Gencatan senjata tarif tersebut diperkirakan akan berakhir pada 12 Agustus.

Menjelang perundingan, Bessent mengatakan ia ingin membahas pembelian minyak Rusia dan Iran oleh Tiongkok.

Trump telah mengancam akan mengenakan tarif 100% kepada negara-negara yang membeli minyak Rusia.

Jika pungutan ini diberlakukan kepada Tiongkok, yang sejauh ini merupakan pembeli terbesar, hal itu dapat memicu kembali perang dagang trans-Pasifik, dan berisiko membahayakan perdagangan logam tanah jarang sekali lagi.

Lahy mengatakan bahwa kekuatan logam tanah jarang Tiongkok mungkin akan berkurang seiring waktu.

Tonton: Tertekan Tarif AS, Aktivitas Manufaktur China Kian Melemah dan Terancam PHK Massal

"Hanya ada beberapa kali Tiongkok bisa bolak-balik, menggunakannya sebagai cara untuk mengeluarkan barang-barang dari AS, tanpa membuat AS semakin kesal," ujarnya.

"Dan bahkan jika Tiongkok mulai memasok tanah jarang sebanyak sebelumnya, jin sudah keluar dari botolnya. Barat tahu bahwa Tiongkok dapat membatasi ekspor barang-barang ini kapan saja, jadi mereka akan berusaha mendiversifikasi rantai pasokan mereka," tambahnya.

Bessent juga ingin mengkonfrontasi He di Stockholm tentang apa yang disebutnya sebagai "kelebihan kapasitas" di pabrik-pabrik Tiongkok.

Departemen Keuangan AS telah mengkritik Beijing karena memberikan subsidi yang melimpah pada industri manufakturnya.

Dengan mengarahkan ekonomi Tiongkok ke arah produksi dan ekspor daripada konsumsi, hal ini membantu mendorong surplus perdagangan Tiongkok yang besar dengan AS – yang dibenci Trump.

Beijing sedang mengambil langkah-langkah untuk mengatasi hal ini.


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×