Sumber: Japantimes | Editor: Sanny Cicilia
DAVOS. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menggunakan kesempatan berpidato di World Economic Forum yang digelar di Davos, Swiss, untuk meminta dukungan internasional menghadapi sengketa regional. Abe meminta dunia tegas menghadapi sengketa karena risiko konflik regional akan membawa bencana ekonomi.
"Kita harus menahan ekspansi militer. Jika perdamaian dan stabilitas Asia terguncang, dampaknya ke seluruh dunia akan besar," kata Abe, seperti dikutip media lokal Japan Times.
Sejatinya Abe tak menyebut China secara eksplisit. Namun, Jepang dan China kini masih bersengketa memperebutkan Pulau Senkaku atau Diayou di Laut China Timur.
Namun, Abe tak sekadar curhat belaka. Dia berjanji akan menyelesaikan masalah deflasi yang menempel pada Jepang selama hampir dua dekade. Abe berjanji akan membuat reformasi pajak korporasi, untuk menarik investasi dari luar.
"Pemerintah harus membuat sistem pajak untuk korporasi kompetitif secara internasional," kata Abe. Dia bilang, Jepang akan mendorong perusahaan untuk menggunakan dana tunai mereka untuk belanja investasi, melakukan riset dan pengembangan (R&D), serta menaikkan upah pekerja.
Untuk meningkatkan investasi sektor swasta, Abe berjanji mengakhiri kebijakan perlindungan petani beras, membuat patokan produksi, hingga mengizinkan peritel masuk pasar ekeltronik. "Di Jepang, orang-orang selama ini bilang, ini hal yang mustahil," kata dia.