kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Inilah penilaian IMF atas risiko ekonomi China


Rabu, 25 Juli 2012 / 09:22 WIB
Inilah penilaian IMF atas risiko ekonomi China
ILUSTRASI. Target pendaftaran tanah yang direncanakan hingga 2025 bisa melesat akibat efek pandemi corona. ANTARA FOTO/Jojon/hp.


Reporter: Rika Theo, Bloomberg |

BEIJING. International Monetary Fund (IMF) mengeluarkan peringatan soal ekonomi China. IMF bilang, ekonomi China menghadapi risiko penurunan signifikan dan terlalu bergantung pada investasi.

Dalam rilisnya hari ini, IMF menyatakan tantangan utama China adalah keberhasilannya menuju soft-landing. Namun begitu IMF melihat China masih mungkin mencapainya. “China masih dalam posisi yang baik untuk merespon paksa, jika dibutuhkan, penurunan kondisi eksternal, terutama melalui kebijakan fiskal,” kata IMF. Rilis ini keluar menindaklanjuti pertemuan IMF pada 20 Juli untuk membahas kebijakan ekonomi China.

Sebagai hasilnya, IMF lagi-lagi menyampaikan penilaiannya bahwa nilai tukar yuan sedikit terlalu lemah. Namun, kata laporan itu, China memperdebatkan penilaian ini dan bersikeras bahwa yuan sekarang sudah dekat dengan titik ekuilibrium dan pelemahannya sangat tipis.

IMF minta China lebih konsumtif

IMF menyoroti pula upaya-upaya China untuk mengatasi perlambatan selama enam kuartal terakhir dan membatasi ancaman untuk ekspansi jangka panjangnya dengan lebih condong ke konsumsi. China telah memangkas bunga dua kali dalam sebulan menjelang pergantian kekuasaan di Partai Komunis yang akan berlangsung tahun ini.

“Otoritas China telah mengangkat kaki dari rem, tapi mereka belum menginjak gas dengan kencang,” ujar Direktur IMF untuk China Markus Rodlauer dalam konferensi telepon dengan para reporter. Soal ini, laporan IMF mengatakan bahwa para pejabat China setuju apabil krisis utang Eropa memburuk, mereka akan mencoba pendekatan yang seimbang antara kebijakan fiskal dan moneter.

IMF menyarankan China bisa dapat mendorong ekonominya dengan tetap menghindari efek samping stimulus kredit. Misalnya dengan subsidi untuk konsumsi, insentif untuk mengurangi polusi, dan menambah belanja untuk jaring pengaman sosial.

China juga menambah kencang belanja modal untuk mengatasi perlambatan. Namun IMF khawatir akan keberlangsungan tingkat investasi yang tinggi itu di tengah konteks permintaan eksternal yang lemah dan kapasitas yang berlebihan.

IMF malah menggarisbawahi pentingnya China menyeimbangkan ekonomi menuju pertumbuhan yang didorong oleh konsumsi.

Sama seperti pekan lalu, IMF memprediks pendapatan domestik brutto (PDB) China tumbuh 8% di 2012, dan kembali tumbuh 8,5% di 2013. Inflasi China akan berkisar 3%-3,5% tahun ini karena menahan tekanan lanjutan terhadap pasokan pertanian.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×