kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Intel Segera Membangun Pabrik Baru di Malaysia, Bakal Sedot 9.000 Tenaga Kerja


Kamis, 16 Desember 2021 / 11:28 WIB
Intel Segera Membangun Pabrik Baru di Malaysia, Bakal Sedot 9.000 Tenaga Kerja
ILUSTRASI. Chip Intel.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - KUALA LUUMPUR. Melalui proyek investasi bernilai lebih dari US$ 7 miliar, Intel berencana membuak pabrik baru di Malaysia. Pabrik pengepakan dan pengujian chip baru ini diyakini mampu menyerap hingga 9.000 tenaga kerja.

Kepala Eksekutif Intel, Pat Gelsinger, pada hari Kamis (16/12) mengatakan bahwa langkah ini diambil menyusul adanya kekurangan pasokan komponen semikonduktor global dalam setahun terakhir.

Gelsinger berharap fasilitas pengemasan canggih baru di Malaysia bisa mulai beroperasi pada tahun 2024.

Dilansir dari Reuters, pemerintah Malaysia melaporkan bahwa investasi Intel di negaranya akan bernilai 30 miliar Ringgit, atau sekitar US$ 7,10 miliar. Pabrik baru ini diharapkan bisa menciptakan lebih dari 4.000 lapangan kerja di Intel dan lebih dari 5.000 lapangan kerja selama pembangunan.

"Program ini memang tepat waktu, mengingat permintaan global terhadap chip meningkat akibat adanya kekurangan pasokan dan adanya potensi tantangan yang timbul dari pemulihan pandemi secara global," kata Menteri Perdagangan dan Industri Internasional Malaysia, Mohamed Azmin Ali.

Baca Juga: Apple berharap bisa menjual hingga 300 juta unit iPhone di tahun 2022

Industri perakitan chip Malaysia saat ini menyumbang lebih dari sepersepuluh perdagangan global dengan nilai lebih dari US$ 20 miliar. Malaysia sedang bersiap menghadapi ancaman kelangkaan yang diprediksi akan berlangsung setidaknya dua tahun.

Pada tahun 1972, Intel membuka fasilitas produksi pertamanya di luar AS di negara bagian Penang, Malaysia. Pada tahun 1975, Intel telah berhasil mempekerjakan sekitar 1.000 orang.

Gelsinger sendiri mengatakan bahwa kekurangan chip masih akan bertahan hingga tahun 2023, meskipun industri semikonduktor tahun ini diprediksi akan bertumbuh.

"Secara keseluruhan, industri semikonduktor tahun ini akan tumbuh lebih besar daripada dalam dua hingga tiga dekade terakhir. Tapi kesenjangannya masih besar, saya memperkirakan keterbatasan kekurangan akan berlanjut hingga 2023," ungkap Gelsinger.

Intel yang merupakan pemain besar di industri ini berharap bisa segera memastikan lokasi pabrik baru di AS dan Eropa pada awal tahun depan demi mendongkrak produksi.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×