kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Intelijen AS: China ancaman terbesar bagi kebebasan sejak Perang Dunia II


Jumat, 04 Desember 2020 / 05:56 WIB
Intelijen AS: China ancaman terbesar bagi kebebasan sejak Perang Dunia II
ILUSTRASI. Pejabat tinggi intelijen AS mengatakan China adalah ancaman terbesar bagi demokrasi dan kebebasan sejak Perang Dunia Kedua.


Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Menurut Ratcliffe, kekayaan intelektual AS senilai US$ 500 miliar telah dicuri setiap tahun. Penangkapan FBI terhadap warga negara China karena mencuri penelitian sering terjadi.

Dia mengatakan, hasil investigasi intelijen AS menunjukkan bahwa China telah melakukan "pengujian manusia" pada pasukan dengan tujuan mengembangkan tentara dengan kemampuan yang ditingkatkan secara biologis.

Baca Juga: Angkatan Udara Rusia sepakat untuk menambah armada Sukhoi Su-34

Ratcliffe mengatakan, China telah terlibat dalam kampanye pengaruh besar-besaran yang menargetkan anggota Kongres AS dan staf mereka dengan mendorong serikat pekerja di perusahaan besar untuk memberi tahu politisi lokal agar mengambil sikap yang lebih lembut terhadap China atau menghadapi kehilangan suara anggota serikat.

"Beijing menargetkan anggota Kongres dengan enam kali frekuensi Rusia dan 12 kali frekuensi Iran," kata Ratcliffe.

Selanjutnya: Bela Australia, AS sebut gambar rekayasa China sebagai titik paling menyedihkan




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×