kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

Investasi Paling Menguntungkan yang Dilakukan Warren Buffett, Bisa Anda Ikuti


Senin, 24 Februari 2025 / 17:03 WIB
Investasi Paling Menguntungkan yang Dilakukan Warren Buffett, Bisa Anda Ikuti
ILUSTRASI. Investasi Paling Menguntungkan yang Dilakukan Warren Buffett, Bisa Anda Ikuti. thegriffingroupe.com


Penulis: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID -  Langkah investasi Warren Buffett sering kali dijadikan patokan oleh para investor. 

Melansir dari Investopedia, diakhir tahun 2016, Warren Buffett memulai investasi yang nantinya menjadi investasi paling menguntungkan dalam karier legendarisnya. 

Melalui perusahaannya, Berkshire Hathaway Corp. (BRK.A), ia mulai mengumpulkan saham di Apple Inc. (AAPL), pertama-tama membeli saham senilai sekitar $1 miliar dan kemudian membeli lagi saham senilai $39 miliar. 

Baca Juga: Prabowo: Setelah 80 Tahun Merdeka, Mengapa Masih Ada Anak Kelaparan?

Ketika BRK.A mulai menjual sekitar setengah dari kepemilikannya di Apple, saham tersebut bernilai lebih dari $150 miliar.

Meskipun raksasa teknologi tersebut mungkin tampak sebagai pilihan yang tidak mungkin bagi investor yang terkenal menghindari saham teknologi, hal itu menggambarkan prinsip-prinsip yang telah menjadikan Buffett salah satu investor paling sukses dalam sejarah.

Alasan Warren Buffett berinvestasi pada Apple 

Ketika Buffett mulai membeli saham Apple pada akhir tahun 2016, banyak pengamat pasar yang terkejut karena ia terkenal menghindari saham teknologi selama beberapa dekade, dengan alasan saham-saham itu berada di luar "lingkaran kompetensinya."

Namun, Buffett melihat sesuatu di Apple yang melampaui klasifikasinya sebagai perusahaan teknologi, merek konsumen dengan loyalitas dan kekuatan harga yang belum pernah ada sebelumnya.

Berkshire Hathaway menginvestasikan sekitar $40 miliar untuk membangun apa yang akan menjadi kepemilikan terbesar perusahaan tersebut. Pada kuartal terakhir tahun 2023, posisi tersebut telah tumbuh menjadi lebih dari $150 miliar, menjadikannya investasi paling menguntungkan dalam karier Buffett yang terkenal.

Namun, Berkshire mengurangi kepemilikannya di Apple sebesar 56% antara Oktober 2023 dan Juni 2024, menjual lebih dari 515 juta saham.

Investasi Apple menunjukkan beberapa prinsip klasik Buffett:

  • Melihat lebih dari klasifikasi awal untuk melihat hakikat sebenarnya dari sebuah bisnis
  • Memiliki keberanian untuk melakukan investasi besar ketika prospek muncul
  • Menjaga disiplin melalui volatilitas pasar
  • Memahami kapan harus memangkas posisi

Tonton: Gelombang Pertama Investasi Danantara untuk Hilirisasi Mineral Hingga Kilang Minyak

Alasan Buffett menjual lebih dari setengah saham Berkshire di Apple

Pada tahun 2024, Buffett menjelaskan bahwa penjualan saham Apple yang dilakukannya sebagian dimotivasi oleh kebutuhan untuk mengumpulkan uang tunai dalam jumlah terbesar yang pernah dimiliki oleh perusahaan publik untuk menghadapi apa yang menurutnya merupakan periode pasar yang bergejolak di masa mendatang.

Namun, ia juga mencatat bahwa alasan utamanya adalah bahwa hal itu akan menguntungkan pajak perusahaan.

Namun, Buffett kemudian menggarisbawahi pandangannya yang lebih luas tentang pajak perusahaan, dengan mengambil sikap yang tidak sering terdengar dari para CEO Wall St.—bahwa perusahaannya tidak membayar cukup banyak pajak.

Meskipun keputusan Buffett pada tahun 2023 hingga 2024 untuk memangkas saham Apple milik Berkshire sebesar 56% mungkin tampak bertentangan dengan filosofi beli dan tahannya, hal itu sebenarnya memperkuat pelajaran terpentingnya: investasi yang hebat membutuhkan keyakinan untuk mempertahankan posisi dalam jangka panjang dan kebijaksanaan untuk menyesuaikan diri saat keadaan berubah.

Kuncinya bukanlah menemukan Apple berikutnya—tetapi tentang mengadopsi prinsip-prinsip yang memandu investasi ini. Carilah perusahaan dengan merek yang kuat, pelanggan setia, dan kekuatan harga, sambil cukup disiplin untuk mengambil keuntungan saat ukuran posisi tumbuh terlalu besar.

Selanjutnya: Jaga Kualitas Kredit, Laba Maybank Indonesia Susut Jadi Rp 1,11 Triliun Di 2024

Menarik Dibaca: Promo KFC Super Berkah 24 Februari-6 April, Ada 2 Paket Hemat Mulai Rp 49.000-an



TERBARU

[X]
×