kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.829   1,00   0,01%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Investor Terkenal Ini Tarik Pernyataan Usai Sarankan Tak Jual Saham Saat Market Crash


Sabtu, 12 April 2025 / 19:12 WIB
Investor Terkenal Ini Tarik Pernyataan Usai Sarankan Tak Jual Saham Saat Market Crash
ILUSTRASI. Pedagang bekerja di lantai Bursa Saham New York (NYSE) di New York City, AS, 4 April 2025. Mark Cuban memberikan klarifikasi melalui unggahan lain di X, dengan menyatakan bahwa tidak ada yang dapat memprediksi kondisi pasar.


Sumber: Businessinsider | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  Salah satu investor terkaya Amerika Serikat (AS) ini sekaligus bintang "Shark Tank," Mark Cuban, sempat mengimbau investor untuk tidak menjual saham di tengah gejolak pasar pekan lalu.

Namun, ia kemudian menghapus pernyataannya dan menarik kembali nasihat tersebut.

Dalam unggahan di platform X pada Minggu malam, Cuban menulis, "Jangan jual. Itu akan kembali. Saya hanya tidak tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan."

Baca Juga: Orang Kaya AS Ini Tarik Pernyataannya Usai Sarankan Tak Jual Saham Saat Market Crash

Namun, unggahan tersebut segera dihapus, dan beberapa media keuangan seperti Watcher menyindir Cuban dengan menulis, "Guru sempat melaporkannya sebelum hilang".

Tak lama setelah itu, Cuban memberikan klarifikasi melalui unggahan lain di X, dengan menyatakan bahwa tidak ada yang dapat memprediksi kondisi pasar.

"Seperti yang disebutkan beberapa orang lain, tidak seorang pun tahu. Anda harus melihat keadaan Anda sendiri dan berbicara dengan mereka yang nasihatnya Anda hargai," tulisnya.

Pernyataan Cuban muncul setelah pasar saham AS mengalami pekan terburuk sejak 2020. Indeks S&P 500 turun sekitar 10% dalam dua hari, sementara Nasdaq 100 memasuki zona bearish untuk pertama kalinya sejak 2022.

Baca Juga: Orang Kaya AS Ini Tarik Pernyataannya Usai Sarankan Tak Jual Saham Saat Market Crash

Gejolak pasar terjadi setelah Presiden Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif baru yang luas terhadap mitra dagang AS, termasuk bea masuk hampir universal sebesar 10% dan tarif lebih dari 50% dalam beberapa kasus.

Kebijakan tersebut memicu kekhawatiran investor, mendorong beberapa analis menurunkan target akhir tahun mereka serta memperingatkan potensi resesi.

Selain itu, dalam serangkaian unggahan di platform Bluesky pada Sabtu, Cuban memperingatkan bahwa tarif agresif Trump, ditambah dengan pemotongan dalam ekosistem DOGE, dapat memicu krisis keuangan yang lebih buruk daripada resesi 2008.

"Jika tarif baru ini berlaku selama beberapa tahun, bersifat inflasional, dan DOGE terus memangkas serta melakukan PHK, kita akan menghadapi situasi yang jauh lebih buruk daripada 2008," ujarnya.

Baca Juga: Sarankan Tak Jual Saham Saat Market Crash, Investor Kaya AS Ini Tarik Pernyataannya

Pada krisis keuangan 2008, PDB AS turun lebih dari 4%, tingkat pengangguran mencapai 10%, dan pasar perumahan mengalami kehancuran yang disebut sebagai resesi terdalam sejak Perang Dunia II.

Sementara itu, Trump mengakui adanya dampak negatif dalam jangka pendek, tetapi dalam unggahan di Truth Social pada Jumat, ia menegaskan: "Hanay yang lemah yang akan gagal!"

Selanjutnya: Bisnis Nikel Harum Energy (HRUM) Tumbuh Signifikan di 2024, Cek Rekomendasi Analis

Menarik Dibaca: 30 Template Kartu Ucapan Paskah untuk Anak-Anak dengan Desain Lucu Penuh Warna



TERBARU

[X]
×