Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Walau masih dalam situasi pandemi Covid-19, salah satu grup teknologi terbesar di China yaitu Ant Group memprediksi dapat mengumpulkan dana hingga US$ 17,3 miliar di bursa Shanghai lewat pencatatan ganda, dengan total yang bisa mencapai US$ 35 miliar.
Kalau itu terwujud, maka penawaran umum perdana (IPO) itu bisa menjadi yang terbesar di dunia. Dalam artikel yang dimuat Reuters, Sabtu (24/10) sebagian besar investor siap melaukan penawaran dalam kisaran 68-69 yuan per saham.
Pencatatan bursa yang dilakukan bersamaan di Hong Kong dan Shahai dari raksasa teknologi ini, turut didukung oleh raksasa e-commerce China Alibaba. Beberapa pihak meramal hasil IPO tersebut bakal mengalahkan IPO terbesar sebelumnya sebesar US$ 29,4 miliar yang dilakukan Saudi Aramco pada Desember 2019 lalu.
Penatapan harga untuk bursa Shanghai dan penawaran umum perdana diputuskan pada hari Jumat, oleh pendiri Alibaba Jack Ma. Namun, Dia tidak merinci secara spesifik berapa harga saham yang akan ditawarkan. "Ini akan jadi yang untuk pertamakalinya sebuah IPO dengan nilai terbesar dalam sejarah manusia dilakukan di luar kota New York," kata Jack Ma, Sabtu (24/10).
Kemudian, pada hari Sabtu, seorang sumber Reuters yang mengetahui langsung tentang masalah tersebut mengatakan bahwa banyak fund manager besar China yang telah mengajukan penawaran untuk saham Ant Group dalam listing di STAR Market bergaya Nasdaq di Shanghai dengan harga yang mendekati sekitar 69 yuan atau setara US$ 10,32 per saham.
Dengan asumsi harga saham tersebut, maka Ant bisa saja mengumpulkan dana hingga menembus US$ 17,3 miliar hanya di Shanghai. Hal itu bakal mendorong valuasi saham Ant Group menembus US$ 314 miliar. Namun, hingga saat ini pihak Ant masih belum dapat mengomentari perihal besaran harga saham.
Baca Juga: Incar Saham IPO Ant Group, Lima Reksadana Tiongkok Raup US$ 9 Miliar
Selain bakal melewati rekor IPO Aramco, penawaran perdana ini juga akan meningkatkan status bursa yang berbasis di Shanghai sebagai pusat pasar modal yang berkembang pesat, di tengah ketegangan China dan Amerika Serikat (AS) yang meningkat dan memicu kekhawatiran tentang prospek pencatatan perusahaan China di New York.
Ant telah memilih koda saham 688688 untuk daftar Shanghai-nya, yang menurut ahli bahasa Mandarin merupakan angka yang paling menguntungkan, dan melambangkan kemakmuran jangka panjang dan keberuntungan dalam budaya Tionghoa.
Adapun, periode booking Shanhai akan dibuka dalam satu hari pada tanggal 29 Oktober 2020. Ant berencana untuk menjual hingga 1,67 miliar saham di Shanghai float, yang ditetapkan sebagai IPO terbesar di China. Melampaui rekor yang sebelumnya dipegang oleh Agriculturan bank of China sebesar US$ 10,1 miliar pada tahun 2010 menurut data Refinitiv.
Investor strategis yang bersiap untuk mennjajal IPO Ant tak lain adalah STAR yang setidaknya selama 12 bulan akan menyumbang 80% dari Shanghai float. Diantaranya adalah Zheijiang Tmall Technology, sebuah unit usaha Alibaba yang berkomitmen untuk membeli 44% saham float Shanghai, menurut prospektus terbaru dari Ant.
Ant bertujuan untuk membagi penjualan saham secara merata antara Hong Kong dan Shanghai, atau sekitar 11% dari saham yang beredar. Sementara di Hong Kong, Ant berencana untuk membuka periode booking secepatnya pada hari Senin dan menentukan harga penawaran dalam beberap hari mendatang.
Saham Ant diramal oleh banyak pihak akan mulai diperdagangkan beberapa hari setelah pemilihan presin AS, yang tentunya dapat memicu lonjakan volatilitas pasar.