Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - MANILA. Filipina telah memerintahkan warganya untuk meninggalkan Irak. Hal ini dilakukan setelah Iran menyerang pasukan Amerika Serikat di negara tersebut.
Seperti yang diketahui, serangan ini merupakan balasan atas aksi menanggapi serangan AS yang menewaskan jenderal Iran pada minggu lalu.
Baca Juga: Serangan rudal Iran ke pangkalan militer AS dinilai dapat mengurangi ketegangan
"Tingkat kesiagaan di seluruh Irak telah dinaikkan untuk memperingatkan tingkat 4 yang menyerukan evakuasi wajib," kata Eduardo Menez, juru bicara Departemen Luar Negeri Filipina seperti dikutip Reuters.
Departemen Luar Negeri Filipina mengatakan ada 1.600 warga Filipina yang bekerja di Irak. Yang mana lebih dari setengahnya ada di wilayah Kurdistan dan sisanya di Baghdad dan di Erbil.
Sebuah kapal patroli penjaga pantai Filipina, yang baru didatangkan dari Perancis dan dalam perjalanan ke Filipina, diperintahkan untuk berlayar ke Oman dan Dubai untuk membantu warga Filipina yang mungkin perlu dievakuasi secepatnya.
Baca Juga: Mencermati dampak konflik AS-Iran terhadap ekonomi Indonesia
"Pekerja Filipina di luar negeri akan dibawa ke pelabuhan yang lebih aman di mana ada kemungkinan dievakuasi saat dibutuhkan," kata penjaga pantai dalam sebuah pernyataan.
Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana, yang mengepalai komite yang baru dibentuk untuk mempersiapkan evakuasi, mengatakan bahwa pemerintah sedang mempersiapkan pesawat untuk warga Filipina di Irak dan Iran yang ingin pulang atau pindah ke daerah yang lebih aman.
Secara total ada sekitar 2,3 juta orang dari Filipina bekerja di Timur Tengah sebagai pembantu rumah tangga, pekerja bangunan, insinyur dan perawat.
Baca Juga: Jilat ludah sendiri, Trump manfaatkan pembunuhan Soleimani untuk alat kampanye
Mereka mengirim uang US$ 5,4 miliar selama Januari hingga Oktober tahun lalu, setara dengan seperlima dari total pengiriman uang ke Filipina pada periode tersebut.
Hal ini menjadikan wilayah ini sebagai sumber utama arus masuk valuta asing yang membantu mendorong pertumbuhan ekonomi Filipina.