Reporter: Edy Can, Reuters | Editor: Edy Can
BEIJING. Hubungan China dan Iran yang dulunya berteman akrab mulai tidak serasi. Ini setelah Iran telah membatalkan kontrak pembangunan bendungan pembangkit listrik tenaga air senilai US$ 2 miliar dengan perusahaan China.
The Global Times, media popular China yang menjadi corong Partai Komunis China melaporkan Pemerintah Iran telah membatalkan kontak pembangunan bendungan tersebut. Media tersebut tidak menyebutkan siapa sumber dan alasan pembatalan kontrak tersebut. Namun, media Iran menyebutkan, pembatalan tersebut karena bank sentral Iran kurang sepakat dengan opsi pembiayaan yang ditawarkan China.
Asal tahu saja, pada Maret 2011, perusahaan China, Sinohydro Corp telah meneken kontrak dengan perusahan Iran Farab untuk membangun bendungan di Provinsi Lorestan. Bendungan ini diklaim sebagai yang tertinggi di dunia.
Nantinya, dam ini mendukung pembangunan pembangkit listrik berkekuatan 1.500 Megawatt. Sinohydro sendiri enggan menanggapi kabar tersebut.
Pembatalan kontrak ini dikhawatirkan merenggangkan hubungan antara China dan Iran. Sebelumnya, pada April 2012 lalu, Menteri Perminyakan Iran Rostam Ghasemi juga telah menyemprit China National Petroleum Corporation untuk segera mengembangkan blok gas South Pars. Iran mengancam memberikan sanksi.
Asal tahu saja, hubungan Iran dan China sangat dekat dalam sektor energi dan perdagangan. China beberapa kali menolak permintaan Amerika Serikat untuk memberikan sanksi ekonomi kepada Iran atas dugaan pengembangan senjata nuklir.