Sumber: Reuters | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - TEHRAN– Iran secara resmi meluncurkan kapal induk drone pertama bernama Shahid (Martir) Bagheri pada Kamis (6/2) pagi waktu setempat.
Kapal induk ini mendukung operasi kapal serang berkecepatan tinggi, membawa serta mengoperasikan helikopter tempur dan dukungan, serta berfungsi sebagai platform maritim bergerak untuk misi drone dan helikopter.
Menurut laporan dari kantor berita semi-resmi Tasnim, Korps Garda Revolusi Iran telah menerima kapal ini sebagai bagian dari penguatan kemampuan militer Iran di perairan internasional.
Langkah tersebut dilakukan di tengah latihan militer yang berlangsung sejak awal Januari hingga awal Maret, saat Iran memamerkan persenjataan baru di tengah meningkatnya ketegangan dengan Israel dan Amerika Serikat.
"Korps Garda Revolusi mengambil tindakan untuk mengubah kapal komersial menjadi platform angkatan laut bergerak yang mampu menjalankan misi drone dan helikopter di samudra," kata Komandan Angkatan Laut Garda Revolusi, Alireza Tangsiri.
Baca Juga: Kemenhan dan TNI AL Kaji Pembentukan Kapal Induk Jenis Landing Helicopter Dock
Ia menambahkan bahwa kehadiran kapal Shahid Bagheri dalam armada Iran adalah langkah penting dalam meningkatkan kemampuan pertahanan dan daya tangkal negara di perairan jauh serta menjaga kepentingan keamanan nasional.
Tasnim melaporkan, kapal ini sebelumnya adalah kapal kontainer yang diubah menjadi kapal induk dengan landasan pacu sepanjang 180 meter. Kapal tersebut dapat beroperasi hingga satu tahun tanpa perlu mengisi bahan bakar.
Berbeda dari kapal perang Garda Revolusi sebelumnya, Shahid Bagheri mampu meluncurkan dan menangkap drone besar seperti Qaher, versi drone miniatur dari jet tempur lokal Iran.
Selain itu, kapal ini juga dilengkapi dengan kapal serang cepat, kapal selam tanpa awak, serta rudal jelajah anti-kapal jarak pendek.
Bulan lalu, angkatan laut konvensional Iran juga menerima kapal pengintai sinyal (signals intelligence ship) pertamanya, memperkuat kemampuan pengawasan militer negara tersebut di wilayah perairan internasional.