Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Dalam peran rangkapnya sebagai komandan diplomat dan militer, Soleimani, 62 tahun, adalah arsitek militer Iran yang berpengaruh di seluruh Timur Tengah. Dia berkeliling kawasan untuk membangun dan mendukung jaringan milisi sekutu yang bertujuan untuk memproyeksikan kekuatan Iran dan melawan pengaruh AS.
Kelompok proksi yang ia bangun dan dukung, membunuh ratusan tentara AS selama Perang Irak. Washington mengklaim -tanpa memberikan bukti- bahwa Soleimani merencanakan serangan baru terhadap AS.
Baca Juga: Nasib rupiah tahun ini bergantung perkembangan ketegangan AS-Iran
Pembunuhan itu secara dramatis meningkatkan ketegangan di Timur Tengah dan memicu banjirnya kecaman terhadap pemerintahan Trump, baik di dalam dan luar negeri.
Juru Bicara DPR AS Nancy Pelosi pada hari Minggu mengatakan bahwa DPR akan memberikan suara pada resolusi kekuatan perang minggu ini untuk membatasi tindakan militer Presiden Donald Trump terhadap Iran. Melansir The Independent, dia memperingatkan bahwa perintah Trump pekan lalu untuk serangan mematikan terhadap seorang komandan tinggi Iran beresiko peningkatan ketegangan yang serius di Timur Tengah.
Dalam sebuah surat kepada Demokrat, Pelosi mengatakan tindakan AS yang membunuh Soleimani adalah "serangan udara militer yang provokatif dan tidak proporsional yang menargetkan para pejabat militer Iran tingkat tinggi" yang membahayakan anggota militer AS, diplomat, dan lainnya.