Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menegaskan, dia tidak akan mencabut sanksi terhadap Iran selama republik Islam itu tidak mematuhi komitmen kesepakatan nuklir 2015.
Ditanya, apakah dia akan mencabut sanksi untuk meyakinkan Iran agar kembali ke meja perundingan, Biden memberikan jawaban yang jelas dalam wawancara dengan CBS yang disiarkan Minggu (7/2): "Tidak".
Mengutip Channel News Asia, wartawan CBS kemudian bertanya, apakah Iran harus menghentikan pengayaan uranium terlebih dahulu. Pertanyaan itu mendapat anggukan tegas dari Biden.
Kesepakatan nuklir 2015 dalam posisi menggantung sejak keputusan Presiden AS sebelumnya Donald Trump yang menarik diri dari perjanjian itu pada 2018 dan memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran.
Baca Juga: Iran ogah patuhi perjanjian nuklir jika Washington belum melakukan hal ini
Teheran setahun kemudian menangguhkan kepatuhannya, dengan sebagian besar komitmen nuklir utama yang tertuang dalam kesepakatan dengan enam kekuatan dunia termasuk AS tersebut.
Pemerintahan Biden telah menyatakan kesediaan untuk kembali ke kesepakatan itu, tetapi bersikeras bahwa Iran terlebih dahulu melanjutkan kepatuhan penuh atas perjanjian nuklir 2015.
Pada 4 Januari, Iran mengumumkan telah meningkatkan proses pengayaan uraniumnya hingga kemurnian 20%, jauh di atas tingkat 3,67 persen yang diizinkan oleh kesepakatan tersebut.
Tetapi, jumlah itu masih jauh di bawah jumlah yang dibutuhkan untuk membuat sebuah bom atom.