Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - DUBAI.Organisasi Penerbangan Sipil Iran menyalahkan ketidakselarasan sistem radar dan kurangnya komunikasi antara operator pertahanan udara dan komandan Pengawal Revolusi Iran sebagai penyebab pesawat sipil Ukraina ditembak jatuh pada Januari 2020 dan menewaskan 176 orang.
Pengawal Revolusi Iran menembak jatuh pesawat sipil Ukraina International Airlines dengan rudal darat ke udara pada 8 Januari 2020 secara tak sengaja setelah pesawat itu lepas landas dari Teheran. Kondisi pasukan Iran yang sedang siaga tinggi karena berkonfrontasi dengan AS melakukan kesalahan dengan mengira pesawat itu milik AS.
Baca Juga: Pakar PBB: Serangan drone AS yang tewaskan Soleimani melanggar hukum internasional!
“Kesalahan dalam menyelaraskan sistem radar telah menyebabkan kesalahan manusia. Seorang operator lupa untuk menyesuaikan kembali arah pada sistem radar setelah pindah ke posisi baru, kesalahan yang berkontribusi salah membaca data radar, " tulis laporan sementara di situs web Organisasi Penerbangan Sipil (CAO) seperti dilansir Reuters, Senin (13/7).
Dalam rilis CAO pada Sabtu malam disebutkan, baterai rudal yang menargetkan pesawat sipil itu telah dipindahkan dan tidak ditempatkan dengan benar.
Baca Juga: Presiden Iran: AS adalah teroris dan melakukan tindakan teroris
Kesalahan kemudian terjadi ketika Iran tengah siaga tinggi setelah Iran membombardir pangkalan-pangkalan AS di Irak sebagai pembalasan atas pembunuhan terhadap komandan militer Garda Revolusi Iran yang paling berpengaruh, Qassem Soleimani, dalam serangan rudal AS di Bandara Baghdad.
"Kegagalan terjadi setelah relokasi salah satu unit pertahanan udara Teheran ... Itu terjadi karena kesalahan manusia," kata laporan CAO, menambahkan bahwa pesawat itu terdeteksi oleh sistem sebagai target mendekati Teheran.
Waktu itu, operator sistem pertahanan udara Iran tidak sadar tentang relokasi unit pertahanan udara, dan menembakkan dua rudal tanpa izin dari pusat komando, kata laporan itu.
Baca Juga: Hacker China dan Iran targetkan tim kampanye Joe Biden dan Donald Trump
"Ketika rudal pertama ditembakkan, pesawat penumpang terbang pada ketinggian dan lintasan normal," tambah laporan itu.
Bulan lalu, Iran mengatakan kotak hitam pesawat Boeing 737-800 akan dikirim ke Prancis, untuk dianalisis mulai 20 Juli.