kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -17.000   -0,88%
  • USD/IDR 16.235   -14,00   -0,09%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Iris Gonzales Fontbona: Memimpin dengan tenang hasilkan kekayaan nan cemerlang


Kamis, 13 Oktober 2011 / 10:09 WIB
ILUSTRASI. Bagaimana nasib ASN dari 10 lembaga yang dibubarkan pemerintah? Tribunnews/Jeprima


Sumber: Harian KONTAN, 15 September 2011 | Editor: Catur Ari

Seperti banyak pengusaha lainnya, usaha pasangan suami isteri Andronico Luksic dan Iris Fontbona juga sempat mengalami pasang surut dalam membangun kerajaan bisnisnya. Terlebih lagi, ketika Presiden Salvador Allende, seorang Marxis yang terpilih secara demokratis, mengambil alih kekuasaan pada tahun 1970 dan melakukan nasionalisasi. Boleh dibilang, di era rezim Allende ini adalah saat-saat yang buruk bagi bisnis keluarga Luksic.

Era Presiden Allende adalah masa-masa yang berat bagi para pengusaha di Chile. Demikian juga dengan bisnis keluarga Luksic. Namun, sebagai isteri Andronico Luksic, Iris Gonzales Fontbona tetap bersemangat mendukung sang suami melindungi bisnis mereka.

Akibatnya keluarga Luksic pun dimusuhi oleh negara. Bahkan saat Allende terguling dan digantikan Jenderal Augusto Pinochet pada 1973, Luksic Group dilarang berinvestasi dalam pelelangan perusahaan-perusahaan milik negara.

Namun, dewi fortuna tampaknya tetap menaungi kerajaan bisnis Luksic Group. Pada awal 1980-an, krisis keuangan melanda Chile dan kemudian memicu resesi dan kebangkrutan luas. Beruntung, resesi itu tak ikut menggulung bisnis Luksic. Bahkan, pasangan Luksic dan Fontbona melakukan langkah bisnis yang jitu dengan membeli Banco de Santiago, sebuah bank terkemuka di negara tersebut.

Selain itu, Luksic Group juga mulai mengadakan ekspansi dalam industri minuman dengan membeli seluruh aset kepemilikan Cervecerias Unidas SA (CCU), dengan harga rendah. Saat dibeli, perusahaan tersebut hanya bernilai sebesar US$ 7 juta. Dalam perkembangannya, nilai CCU pun melonjak hingga US$ 1 miliar dan menjadikannya sebagai salah satu investasi terbesar dalam sejarah Amerika Latin.

Selama kurun waktu 1990-an, konglomerasi Luksic pun terus mengembangkan investasi di negara-negara tetangga, seperti Argentina, Peru, dan Brasil. Maklum, krisis ekonomi yang parah juga melanda negara-negara tetangga Chile itu.

Bisnis perbankan milik Luksic Group juga sempat guncang, ketika saingan terberatnya Banco Santander dari Spanyol, memutuskan untuk bergabung dengan bank lain dari Spanyol. Namun guncangnya bisnis bank itu tak membawa kemunduran yang fatal bagi Luksic. Itu berkat strategi berupa diversifikasi investasi.

Kini setelah seluruh bisnis berada di tangan Fontbona, wanita terkaya nomor empat di dunia ini, memimpin Luksic Group dengan tenang. Berkat ketenangannya itu, janda kaya ini berhasil meningkatkan jumlah kekayaannya dengan cemerlang. Semester pertama tahun ini, keuntungan produsen tembaga terkemuka meningkat hingga 78%.

Booming harga komoditas di luar minyak meluas. Luksic Group pun meningkatkan nilai ekspor kepada negara-negara yang membutuhkan tembaga untuk kabel.

Dalam laporan perusahaannya, Antofagasta Plc, anak usaha pertambangan Luksic Group, menorehkan laba sementara pada semester pertama telah mencapai US$ 739,5 juta atau setara dengan £ 405 juta, satu minggu setelah harga tembaga memecahkan rekor baru.

Ketika itu, tembaga mencapai harga tertinggi di pasaran, yakni mencapai US$ 3.725 per ton. Harga ini meningkat 30% dibanding harga tembaga tahun lalu meskipun beberapa ahli komoditas memperingatkan bahwa pasokan baru akan membawa penurunan harga dengan segera.

Namun, Fontbona tetap optimis bahwa usaha pertambangannya tetap memiliki prospek yang cerah selama sisa tahun ini. Saham tembaga di London Metal Exchange telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir.

Fontbona memprediksi permintaan untuk tembaga dan juga produk molibdenum yang digunakan sebagai bahan penguatan baja masih akan tetap tinggi sepanjang tahun ini. Fontbona pun berharap penguatan harga tembaga dan molibdenum itu akan membawa keuntungan lebih besar bagi perusahaannya hingga tahun ini berakhir.

(Bersambung)




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×