Sumber: MarketWatch | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - CALIFORNIA. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini Apple baru memperkenalkan seri iPhone terbaru pada bulan Oktober karena terkena dampak dari pandemi. Meskipun telah lama ditunggu, nyatanya pengenalan lini iPhone 12 justru membuat saham Apple anjlok.
Apple pada hari Selasa (13/10) pekan lalu resmi merilis lini iPhone 12 yang memang telah dinanti banyak pihak. Sayangnya, setelah perilisan, saham Apple anjlok hingga 4%.
MarketWatch mencatat saham Apple Inc. (AAPL), -0,39% turun 2,65% menjadi US$ 121,10 pada hari Selasa. Jatuhnya saham Apple tersebut menghentikan kenaikan yang telah berhasil diraih sebelumnya selama dua hari berturut-turut. AAPL ditutup US$ 16,88, jauh di bawah catatan tertinggi pada 2 September yang mencapai US$ 137,98.
Performa saham Apple ini terlihat semakin buruk jika dibandingkan dengan sejumlah kompetitornya yang ada di sektor serupa di hari yang sama.
Sebagai contoh, Microsoft Corp. (MSFT), -0,54% naik 0,66% menjadi US$ 222,86, Alphabet Inc. Cl A (GOOGL), -0,51% naik 0,16% menjadi US$ 1.567,07, serta International Business Machines Corp. (IBM), -0,83% turun 1,66% menjadi US$ 125,10.
Berdasarkan laporan Market Insider, saham Apple mulai anjlok beberapa saat sebelum Apple Event dimulai. Keadaannya menjadi lebih buruk saat iPhone 12 resmi diperkenalkan. Apple diperkirakan kehilangan US$ 81 miliar nilai pasarnya saat itu.
Baca Juga: Masih jadi favorit, harga iPhone 8 di iBox makin murah berkat bonus cashback
Ketersediaan charger diduga jadi penyebab
Anjloknya saham Apple setelah perilisan iPhone 12 cukup mengejutkan mengingat lini iPhone terbaru tersebut merupakan salah satu produk smartphone paling ditunggu sepanjang tahun 2020 ini.
Varun Kannan, analis dari Canalys, menjabarkan beberapa hal yang mungkin menjadi alasan anjloknya saham Apple pada hari Selasa pekan lalu. Kannan secara khusus menyoroti hal-hal penting seperti ketersediaan adaptor charger serta AirPods pada kotak penjualan. Faktor minimnya upgrade juga bisa mempengaruhi.
Baca Juga: Apple melobi pemerintah AS, berharap mendapat keringanan pajak
"Ada banyak alasan untuk itu. Harga perangkat jadi salah satunya. Fakta bahwa Apple tidak menyediakan aksesoris seperti adaptor charger dan earphone dalam kotak penjualan adalah hal lainnya. Soal fitur, hanya dukungan jaringan 5G yang menjadi satu-satunya peningkatan berarti," ungkap Kannan, dikutip dari Live Mint.
Analis lain, yakni Prabhu Ram dari Cybermedia Research, juga mengungkapkan beberapa alasan yang menyebabkan anjloknya saham Apple. Salah satunya adalah ekspektasi yang berlebihan pada iPhone 12.
"Penurunan saham Apple dapat dikaitkan pada ekspektasi berlebih yang muncul di publik terkait Apple Event, termasuk dalam pengumuman seri iPhone 12," jelasnya.
Meskipun begitu, Ram menambahkan bahwa sejumlah fitur iPhone 12 serta hadirnya perangkat HomePod Mini nantinya akan mampu membuat Apple bersaing di pasar melawan Google dan Amazon, terutama di pasar produk smarthome.