Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - YERUSALEM. Perdana Menteri Naftali Bennett pada hari Selasa (1/2) mengumumkan Israel akan mempercepat peluncuran sistem pertahanan baru yang memanfaatkan teknologi laser. Sistem baru ini dianggap akan lebih efisien dari segi biaya.
"Dalam setahun IDF (Pasukan Pertahanan Israel) sudah akan menerapkan sistem intersepsi berbasis laser, pertama secara eksperimental, dan kemudian secara operasional, pertama di selatan, lalu di tempat lain," ungkap Bennett, seperti dikutip Reuters.
Sistem pertahanan berbasis laser ini pada dasarnya diciptakan untuk mencegat drone atau jenis roket yang kerap digunakan oleh gerilyawan yang didukung Iran. Israel pada awalnya memperkirakan teknologi ini akan siap beraksi pada tahun 2025.
Baca Juga: UEA Cegat Rudal Balistik Houthi di Tengah Kunjungan Presiden Israel
Wilayah selatan Israel menjadi prioritas pemerintahan Bennet karena merupakan titik di mana Gaza berada. Dari wilayah itu, Hamas dan kelompok militan lainnya secara teratur menembaki kota-kota perbatasan Israel.
Berbicara dalam forum Institut Studi Keamanan Nasional Universitas Tel Aviv, Bennett berencana menyebar sistem pertahanan laser ini ke seluruh wilayah Israel di masa mendatang.
"Ini akan memungkinkan kita, seiring berjalannya waktu, untuk mengepung Israel dengan dinding laser yang akan melindungi kita dari misil, roket, UAV, dan ancaman lainnya," lanjut Bennett.
Saat ini Bennett menegaskan upaya Israel untuk menghadapi ancaman gerilyawan Iran yang terus dinilai mampu melumpuhkan infrastruktur Israel dengan serangan yang relatif murah.
Baca Juga: Biden: Qatar Harus Menjadi Sekutu Utama Non-NATO untuk AS
Pertahanan udara utama Israel masih mengandalkan sistem Iron Dome, David's Sling, dan rudal Arrow yang operasionalnya membutuhkan biaya besar. Melawan drone dan roket murah gerilyawan Iran dengan Iron Dome yang mahal jelas akan terus merugikan Israel dari segi ekonomi.
"Jika kita dapat mencegat rudal atau roket dengan pulsa listrik yang harganya beberapa dolar, kita bisa menetralkan kehancuran yang disiapkan Iran. Kita juga bisa membantu rekan-rekan kita di kawasan ini yang juga merasakan ancaman yang sama," kata Bennett.
Dikutip dari Reuters, sistem pertahanan Israel yang menggunakan rudal saat ini masing-masing bisa menghabiskan biaya puluhan ribu dolar hingga jutaan dolar.
Sistem pertahanan berbasis laser yang saat ini sedang dikembangkan disebut akan lebih hemat secara biaya sehingga bisa membuat Israel bisa lebih leluasa mengalirkan anggarannya ke sektor lain.