kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Israel Berencana Mengusir Seluruh Warga Sipil dari Gaza Utara


Senin, 14 Oktober 2024 / 09:18 WIB
Israel Berencana Mengusir Seluruh Warga Sipil dari Gaza Utara
ILUSTRASI. Warga Palestina berkumpul untuk menerima makanan yang dimasak oleh dapur amal, di tengah konflik Israel-Hamas, di Jalur Gaza utara, 11 September 2024.


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berencana mengusir seluruh warga sipil yang tinggal di Gaza utara. Dirinya juga mengancam akan memblokir seluruh bantuan kemanusiaan bagi mereka yang tetap tinggal di sana.

Israel kembali mengeluarkan perintah evakuasi kepada seluruh penduduk Gaza di wilayah utara pada hari Minggu (13/10).

Mengutip AP, Netanyahu dan parlemen Israel telah menerima usulan dari para pensiunan jenderal terkait pengusiran warga Palestina. Usulan tersebut pada intinya memberi warga Palestina waktu seminggu untuk meninggalkan sepertiga utara Jalur Gaza, termasuk Kota Gaza.

Baca Juga: Netanyahu: Lebanon akan Bernasib Sama Seperti Gaza Jika Mendukung Hezbollah

Tidak hanya itu, warga yang menolak pergi akan dianggap sebagai kombatan. Artinya, militer Israel memiliki hak untuk membunuh mereka.

Israel juga akan memblokir segala akses untuk makanan, air, obat-obatan dan bahan bakar menuju Gaza.

Rencana ini adalah bagian dari upaya Israel untuk mempertahankan kendali atas wilayah utara untuk jangka waktu yang tidak terbatas, serta menciptakan pemerintahan baru tanpa Hamas.

Meskipun demikian, juru bicara militer Israel Letnan Kolonel Nadav Shoshani, mengatakan bahwa rencana yang disebut “Generals’ Plan" atau rencana jenderal ini masih belum matang.

Menurut PBB dan situs web badan militer Israel, tidak ada truk berisi makanan, air, atau obat-obatan yang memasuki wilayah Gaza utara sejak 30 September.

Baca Juga: Lebih dari 120 Jurnalis dan Awak Media Terbunuh di Gaza dalam Setahun

Sejauh ini sangat sedikit warga Palestina yang mematuhi perintah evakuasi yang dikeluarkan Israel. Sebagian dari mereka sudah tua, sakit, atau takut meninggalkan rumah mereka.

Banyak dari mereka juga khawatir tidak ada tempat yang aman untuk dituju dan mereka tidak akan pernah diizinkan kembali ke tanah Palestina.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, serangan Israel di Jaluar Gaza telah menewaskan lebih dari 42.000 warga Palestina. Israel tidak lagi membedakan antara warga sipil dan kombatan dalam melakukan pembantaian. Lebih dari dari separuh korban tewas adalah wanita dan anak-anak.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×