Sumber: Arab News | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JERUSALEM. Pemerintah Israel secara resmi menyatakan perang pada hari Minggu dan memberikan lampu hijau untuk “langkah militer yang signifikan” untuk membalas serangan mendadak Hamas, ketika militer mencoba menghancurkan pejuang yang masih berada di kota-kota selatan dan meningkatkan pemboman di Jalur Gaza.
Jumlah korban melebihi 1.100 orang tewas dan ribuan lainnya luka-luka di kedua sisi.
Dalam serangan yang sangat luas, kelompok bersenjata Hamas menyerbu ke 22 lokasi di luar Jalur Gaza, termasuk kota-kota dan komunitas lain sejauh 24 kilometer dari perbatasan Gaza, sementara Hamas meluncurkan ribuan roket ke kota-kota Israel.
Baca Juga: Militer Israel dan Hezbollah Saling Bertukar Tembakan Artileri dan Roket
Lebih dari 24 jam setelah Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ke luar Gaza, pasukan Israel masih berperang melawan militan yang bersembunyi di beberapa lokasi. Setidaknya 700 orang dilaporkan tewas di Israel, jumlah korban jiwa yang sangat besar yang belum pernah dialami negara ini selama beberapa dekade dan lebih dari 400 orang tewas di Gaza.
Deklarasi perang ini menandakan pertempuran yang lebih besar di masa depan, dan pertanyaan utamanya adalah apakah Israel akan melancarkan serangan darat ke Gaza, sebuah tindakan yang di masa lalu telah menimbulkan banyak korban jiwa.
Sementara itu, Hamas dan kelompok Jihad Islam yang lebih kecil mengklaim telah menawan lebih dari 130 orang dari dalam wilayah Israel dan membawa mereka ke Gaza, dengan mengatakan bahwa mereka akan ditukar dengan pembebasan ribuan warga Palestina yang dipenjarakan oleh Israel. Pengumuman tersebut, meskipun belum dikonfirmasi, merupakan tanda pertama dari cakupan penculikan.
Baca Juga: Mengenal Hamas: Asal-Usul, Tujuan Gerakan, dan Pendukungnya
Para tawanan diketahui termasuk tentara dan warga sipil, termasuk wanita, anak-anak dan orang tua. Sebagian besar warga Israel tetapi juga beberapa warga negara lain. Militer Israel hanya mengatakan bahwa jumlah tawanan tersebut “signifikan.”
Sebanyak 1.000 pejuang Hamas terlibat dalam serangan pada Sabtu pagi, menurut Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, saat berbicara di acara ABC “This Week.”
Tingginya angka tersebut menggarisbawahi besarnya perencanaan yang dilakukan oleh kelompok militan yang berkuasa di Gaza, yang mengatakan bahwa mereka melancarkan serangan tersebut sebagai tanggapan atas meningkatnya penderitaan warga Palestina di bawah pendudukan dan blokade Israel di Gaza.